Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Indonesia tidak lagi diperbolehkan menjadi tuan rumah kontes Miss Universe

Indonesia tidak lagi diperbolehkan menjadi tuan rumah kontes Miss Universe

Para finalis dikabarkan difoto dalam keadaan telanjang

Indonesia tidak lagi diperbolehkan menjadi tuan rumah kontes Miss Universe

Senin, 14 Agustus 2023 | 17:12

Karena adanya dugaan serius pelecehan seksual terhadap para finalis, Indonesia tidak akan diizinkan menjadi tuan rumah kontes Miss Universe di masa mendatang. Malaysia juga kehilangan hak tuan rumah.

Menyusul tuduhan pelecehan seksual terhadap pesertanya, Indonesia tidak lagi diperbolehkan menjadi tuan rumah kontes Miss Universe. Pada hari Sabtu, organisasi Miss Universe yang berbasis di AS mengatakan melalui layanan online

Lebih dari setengah lusin perempuan menuduh penyelenggara kontes Miss Universe Indonesia secara tak terduga meminta ke-30 finalis untuk memeriksa bekas luka dan selulit di tubuh mereka sebelum upacara penobatan di Jakarta pada awal Agustus. Menurut salah satu pengacara, lima wanita difoto. Juru bicara Polda Metro Jaya mengatakan penyelidikan atas pengaduan tersebut telah dimulai.

Direktur menolak bertanggung jawab

Organisasi induk di New York mengatakan bahwa karena Kontes Miss Indonesia cabang Indonesia juga memegang hak pemilihan di Malaysia, kontes kecantikan tersebut tidak lagi diadakan di sana.

iklan

Dalam postingan detail di platform elektronik Instagram, Direktur Kontes Puteri Indonesia Bobby Kapila membantah terlibat dalam pemeriksaan tubuh. Dia menulis bahwa dia tidak “mengetahui, memerintahkan, meminta, atau mengizinkan” para pejabat untuk melakukan “kekerasan atau pelecehan seksual.”

Pemenangnya dapat mengikuti pertandingan final di El Salvador

Kompetisi Jakarta digelar pada 29 Juli hingga 3 Agustus. Fabian Nicole Groeneveld dari Belanda terpilih sebagai pemenang. Menurut Organisasi Miss Universe, meski kerja sama dengan Indonesia sudah berakhir, namun tetap diperbolehkan berkompetisi di final Miss Universe November mendatang di El Salvador, Amerika Tengah.

WOP/AFP

READ  Gambar Barbuk dan Lavrov bukan dari pertemuan G20