Ekonom Grup UOB Enrico Thanuwitjaja dan Ekonom Junior Agus Santoso menilai angka investasi terkini di Indonesia.
Kutipan penting
Indonesia mencatat volume investasi yang kuat sebesar Rp374,4 miliar pada 3Q23, naik 21,6% dibandingkan tahun lalu (Rp307,8 miliar). Pertumbuhan investasi yang kuat didorong oleh tingginya investasi pada industri logam dasar, pertambangan dan transportasi, penyimpanan dan komunikasi.
Penanaman Modal Asing (FDI) memberikan kontribusi sebesar Rp196,2 miliar atau 52,4% dari total investasi, sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) memberikan kontribusi sebesar Rp168,9 miliar atau 47,6%.
Sektor hilir menarik investasi sebesar Rp 114,6 miliar atau menyumbang 30,6% dari total investasi pada 3Q23. Pertumbuhan investasi yang kuat menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global yang menyebabkan penurunan ekspor. Bersamaan dengan program pemerintah yang berfokus pada infrastruktur dan pembangunan hilir, kami memperkirakan investasi akan terus tumbuh positif di masa depan, lebih kuat dari target yang ditetapkan pemerintah. Secara keseluruhan, semakin tinggi investasi dan semakin tinggi penyerapan tenaga kerja maka daya beli dan konsumsi masyarakat semakin membaik.
More Stories
The Essential Guide to Limit Switches: How They Work and Why They Matter
Kemiskinan telah diberantas melalui pariwisata
Beberapa minggu sebelum pembukaan: Indonesia berganti kepala ibu kota baru