Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Influencer Jill Lange Dikritik – Perampasan Budaya?

Influencer Jill Lange Dikritik – Perampasan Budaya?

Bintang reality TV Jill Lange membagikan kesannya tentang perjalanannya ke Asia di media sosial – dan bahkan memamerkan gaya rambut barunya. Namun hal ini memicu diskusi.

Jill Lange memamerkan “rambut Bali sempurna” dengan gaya “putri duyung” di Instagram. Dia terlihat di video dengan kepang pirang, mengayunkan gaya rambut barunya dari kiri ke kanan, dan bertanya dengan optimis: “Apa yang kamu katakan?”

Namun, setelah itu muncul rentetan kritik. “Als weiße Person Braids zu tragen, ist Culturelle Aneignung”, “Diese Frisur hat eine Geschichte und die Geschichte gehört dir nicht” atau “Sit wann sind Braids ‘Bali-Haare’? Jill, bitte bilde dich”, ist in der Kommentarspalte zu sedang membaca.

Tetapi pengguna lain memiliki pendapat yang sangat berbeda dan membela Jill Lange. Misalnya, seorang pengikut menulis: “Sejak kapan warna kulit menentukan gaya rambut apa yang bisa saya pakai?” “Setiap orang harus diizinkan untuk memakai dan menata rambut mereka sesuai keinginan mereka,” pengguna lain menyetujui.

Jill Lange membela diri dari kritik

Jill Lange juga menanggapi tuduhan tersebut, dengan menulis dalam sebuah pernyataan: “Kebudayaan tumbuh subur melalui pertukaran, perdagangan, dan keterbukaan. Tip anti-rasisme untuk pelabelan dan segregasi. Ada banyak budaya yang berbeda dan kita semua dapat belajar dan mengambil manfaat dari satu sama lain.” Ia hanya menganggap penampilannya cantik dan tidak ada niat untuk membeda-bedakan. Pernyataan ini pun menuai beragam reaksi.

Perampasan budaya terjadi ketika anggota kelompok mayoritas memanfaatkan budaya minoritas dan mengadopsinya untuk mendapatkan keuntungan darinya.

READ  Vienna Coffee Festival 2021: batch kafein terbesar Austria akan berlangsung di Wina mulai 8-10 Oktober