Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Juru bicara Putin mengancam Prancis dengan serangan nuklir – “Dua Menit Terakhir”

Juru bicara Putin mengancam Prancis dengan serangan nuklir – “Dua Menit Terakhir”

  1. Beranda
  2. Kebijakan

Dia menekan

ARSIP - 29 Mei 2017, Prancis, Versailles: Presiden Prancis Emmanuel Macron (kanan) dan Presiden Rusia Vladimir Putin berdiri di taman Istana Versailles.  Di Rusia, pemimpin Kremlin Vladimir Putin mengupayakan pemilihan kembali.  Sebuah film menyebutkan dia
Prancis 2017: Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Rusia Vladimir Putin berdiri di taman Istana Versailles. © François Mouret/AP/DPA

Putin telah beberapa kali mengancam Barat dengan serangan nuklir. Kini Wakil Ketua Duma secara khusus menyasar satu negara.

Moskow – Ada ancaman terhadap negara-negara Barat Hal ini tidak jarang terjadi di televisi Rusia. Dengan kalimat seperti: “Kami akan merebut Berlin lagi, dan kali ini kami tidak akan pergi,” atau “Rusia akan mengubah seluruh dunia menjadi abu,” para propagandis Putin telah berulang kali mencoba menyebarkan ketakutan dan teror di Barat dan pengaruh Rusia. Populasi. Dan kini serangan verbal telah diarahkan dari Moskow ke Prancis.

Wakil Ketua Duma Negara, Pyotr Tolstoy, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan saluran Prancis BFMTV Ancaman terhadap Perancis. Tolstoy mengatakan dalam wawancara bahwa Rusia sedang mempertimbangkan kemungkinan melancarkan serangan nuklir ke Paris. Tolstoy belajar di Prancis. Dia mengatakan dalam bahasa Prancis bahwa Kremlin “menghitung” bahwa bom nuklir yang diluncurkan dari Rusia dapat mencapai Paris “hanya dalam waktu dua menit.”

Ancaman tersebut muncul sebagai tanggapan atas referensi reporter terhadap grafik yang disiarkan di televisi Rusia pada tahun 2022 yang menunjukkan seberapa cepat sebuah rudal dapat mencapai London, Paris, dan Berlin dari Moskow.

Mengancam akan “membunuh semua tentara Prancis” yang ditempatkan di Ukraina

Presiden Prancis Emmanuel Macron tidak mengesampingkan pengiriman pasukan darat ke Ukraina pada konferensi bantuan di Paris pada Februari 2024. Macron mengulangi hal yang sama minggu lalu. Pengikut Vladimir Putin juga bereaksi terhadap hal ini dalam sebuah wawancara BFMTV Dia mengancam akan “membunuh semua tentara Prancis” yang ditempatkan di Ukraina.

Kantor berita Rusia TASS Kabarnya, Direktur Badan Intelijen Luar Negeri Federasi Rusia, Sergei Naryshkin, mengatakan pada Selasa (19 Maret) bahwa Prancis sudah memiliki kekuatan militer yang siap dikerahkan Bersiap untuk pergi ke Ukraina. Naryshkin juga mengatakan kepada kantor berita Rusia dan negara RIA Novosti Mereka mengklaim bahwa pasukan Perancis sudah terlibat di Ukraina.

Pengumuman Macron mengenai pengiriman pasukan darat memicu kegembiraan di Kremlin

Staf Umum Angkatan Darat Prancis mengkonfirmasi laporan yang diterima dari Frankfurter Allgemeine Zeitung Menurutnya, pasukan sudah siap. Jenderal Pierre Schell menulis dalam sebuah artikel untuk surat kabar tersebut: “Prancis mampu mengerahkan sebuah divisi, yaitu sekitar 20.000 orang, dalam sebuah koalisi dalam waktu 30 hari.” Le Monde. Skenario ini, mengingat ancaman Rusia, menyebabkan keresahan tidak hanya di kalangan sekutu Barat Prancis, namun juga di Kremlin. (Penggemar)