Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Kemiskinan telah diberantas melalui pariwisata

Kemiskinan telah diberantas melalui pariwisata

Contoh yang terjadi di Indonesia menunjukkan betapa pentingnya pariwisata dalam mengurangi kemiskinan. Hal ini terutama terlihat pada masa epidemi, ketika negara mengalami kemandekan.

Akibat merebaknya wabah Corona, beberapa kali lockdown diberlakukan di Indonesia untuk mengendalikan penyebaran penyakit tersebut. Dengan ditutupnya perbatasan hampir sepanjang tahun 2020, perjalanan internasional ke Indonesia telah menurun sebesar 83 persen – yang berdampak buruk terhadap pariwisata dan perekonomian negara.

Ketergantungan Bali dan Jawa yang sudah lama terhadap wisatawan telah mempengaruhi ribuan pekerjaan di industri ini. Tingkat pengangguran telah meningkat hampir dua poin persentase dari tahun 2019 menjadi 7,1 persen pada tahun 2023, yang menyebabkan peningkatan kemiskinan.

Laporan sebuah organisasi nirlaba menunjukkan betapa pentingnya pariwisata dalam memerangi kemiskinan di Indonesia.Proyek BorgenBerkat pertumbuhan pariwisata di awal tahun 1990an, kemiskinan di negara ini turun dari 24 persen pada tahun 1998 menjadi 9,2 persen pada tahun 2019.

Tentang proyek Borgen

“The Borgen Project” adalah organisasi nirlaba Amerika yang didirikan pada tahun 2003 oleh Clint Borgen dan berpusat di Negara Bagian Washington. Inisiatif ini berkomitmen untuk memerangi kemiskinan di seluruh dunia dan, antara lain, memobilisasi masyarakat di seluruh dunia untuk membela negara-negara miskin dan memberikan tekanan politik kepada para pemimpinnya.

Menurut studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam “Jurnal Perencanaan Pembangunan Indonesia,” 95 persen perusahaan di industri pariwisata di Indonesia melaporkan peningkatan laba dan penjualan terkait dengan peningkatan pengunjung internasional. Lebih dari 1.250 karyawan berpartisipasi dalam penelitian ini. 19 persen dari mereka bekerja di bidang yang berhubungan dengan pariwisata.

Ekspansi pariwisata di Indonesia memberikan dampak negatif terhadap lingkungan di beberapa tempat. Majalah”tidak berkelanjutan” “Beberapa daerah” tidak siap menampung penduduk, sehingga menyebabkan peningkatan polusi, kemacetan lalu lintas, dan praktik-praktik yang tidak berkelanjutan.

READ  Wanita Dimakan Piton Raksasa: Horor Terungkap di Indonesia

Untuk mengatasi perkembangan ini, Bali, misalnya, telah memberlakukan biaya wisata sebesar sembilan euro saat masuk ke Bali. Biaya berlaku untuk wisatawan.