Menurut laporan media, Federasi Korea yang dipimpin LG telah menandatangani perjanjian dengan perusahaan milik negara Indonesia untuk proyek senilai sekitar $ 9 miliar. Proyek ini bertujuan untuk menciptakan rantai nilai lengkap untuk baterai kendaraan listrik.
Proyek ini melibatkan ekstraksi bahan baku, produksi komponen utama seperti katoda dan persiapan produk akhir untuk digunakan dalam kendaraan listrik. LG Energy Solution (LGES), LG Chem, LX International dan Bosco serta perusahaan pertambangan Indonesia PD Aneka Tambang, sebuah konsorsium Korea yang dikenal sebagai Antam, dan Indonesia Battery Corporation telah menandatangani perjanjian konstruksi tidak terikat. (IBC) ditandatangani di Jakarta.
“Melalui proyek ini, kami berharap dapat meningkatkan kemampuan dan profitabilitas kami dalam bisnis baterai dengan secara konsisten mengamankan bahan baku dengan harga yang kompetitif,” kata LGES kepada Choriatimes.
Perusahaan enggan untuk berinvestasi, bahkan jika kesepakatan konstruksi tampaknya dikonfirmasi. Menurut “Koreajoongangdaily”, LG Energy Solution tidak mau menjamin setara dengan 8,8,3 miliar.
Baru-baru ini ada aliansi serupa di Indonesia Sebagaimana dilaporkan, Produsen sel baterai China CATL telah ditutup. Dalam konteks ini, CATL ingin berinvestasi sekitar 0,5 5,5 miliar di negara ini. Proyek ini berfokus pada penambangan dan pemrosesan nikel, produk baterai, produksi baterai, dan daur ulang baterai.
Pada bulan September tahun lalu Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution meletakkan batu pertama untuk pabrik sel baterai mereka di Indonesia, yang diumumkan pada akhir Juli. Pabrik di Karawang, dekat ibu kota Jakarta, dijadwalkan mulai berproduksi pada semester pertama 2024 dengan kapasitas tahunan 10 GWh.
koreatimes.co.kr, koreajoongangdaily.joins.com
“Ahli web. Pemikir Wannabe. Pembaca. Penginjil perjalanan lepas. Penggemar budaya pop. Sarjana musik bersertifikat.”
More Stories
AG&P LNG mendapatkan kontrak berdurasi 20 tahun dari PLN EPI Indonesia untuk bersama-sama mengembangkan, memiliki dan mengoperasikan terminal impor LNG di Klaster Pembangkit Listrik Sulawesi-Maluku Page 1
Nelayan di Indonesia Punya Pekerjaan Berbahaya – Panorama
Freeport peringatkan Indonesia bisa rugi $2 miliar akibat larangan ekspor tembaga Freeport – 28 Maret 2024 pukul 7:54 pagi