Berita Utama

Berita tentang Indonesia

KTT G20: Indonesia mengandalkan agama untuk menyelesaikan konflik global

KTT G20: Indonesia mengandalkan agama untuk menyelesaikan konflik global

gambar: Brookings Institution, Paul Moregymelalui Flickr | lisensi: CC BY-NC-ND 2.0.0 Memperbarui

Jakarta (KN). Dengan Forum Internasional “Religion of the Twenty” (R20), Indonesia yang mayoritas Muslim, sebagai tuan rumah pertama KTT G20, mengandalkan agama sebagai bagian dari penyelesaian masalah global. Presiden Indonesia Joko Widodo, menurut portal berita Jakarta Post, mengatakan bahwa agama dan tokoh agama harus mempererat kerja sama dan menjadikan iman sebagai sumber perdamaian dunia.

Forum tersebut diselenggarakan oleh Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia. Menurut The Jakarta Post, R20 ingin mempromosikan diskusi di antara para pemimpin agama di seluruh dunia untuk menemukan solusi bersama atas masalah seperti ekstremisme agama dan menggunakan kekuatan agama untuk memecahkan masalah ekonomi dan politik global.

Lebih dari 400 peserta, termasuk 160 pemimpin agama dari 20 ekonomi terbesar dunia, diharapkan menghadiri acara dua hari di Bali, yang berakhir pada Kamis. Organisasi yang diundang termasuk Gereja Katolik, Gereja Anglikan, Aliansi Injili Dunia, Liga Dunia Muslim dan, yang mengejutkan para pengamat, nasionalis Hindu militan dan paramiliter Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS). RSS adalah kekuatan pendorong di balik kebencian dan kekerasan terhadap Muslim dan Kristen di India yang mayoritas Hindu.

KTT Kepala Negara dan Pemerintahan 20 negara industri terpenting akan diselenggarakan di Bali pada 15-16 November. Menurut laporan media, dua minggu sebelum KTT, masih belum jelas apakah Presiden Rusia Vladimir Putin akan melakukan perjalanan ke Bali. Perang Rusia melawan Ukraina dan krisis ekonomi global akibat krisis Ukraina dan wabah Corona akan menjadi topik dominan di KTT G20.