Data dari firma riset Edison Research membagi peserta menjadi dua kelompok berdasarkan apakah mereka memiliki sistem integrasi ponsel cerdas seperti CarPlay atau Android Auto atau tidak.
Bagi mereka yang tidak memiliki teknologi ini, 67 persen waktu mendengarkannya adalah radio tradisional. Bagi mereka yang memiliki akses CarPlay atau Android Auto, 46 persen waktu mendengarkannya adalah radio, yang masih menjadi No.1.
Layanan streaming seperti Apple Music hanya menyumbang 9 persen dari waktu mendengarkan grup tanpa streaming terintegrasi dan 18 persen untuk mereka yang menggunakan CarPlay atau Android Auto.
Integrasi dengan platform-platform ini tampaknya memberikan dampak yang nyata. Peserta yang menggunakan CarPlay atau Android Auto melaporkan mendengarkan streaming dua kali lebih banyak dibandingkan peserta tanpa konektivitas ponsel cerdas bawaan.
Namun dominasi stasiun radio tradisional secara keseluruhan cukup menonjol mengingat jangkauan platform streaming.
Di era teknologi modern, di mana radio mungkin sudah ketinggalan jaman, banyak pengemudi yang tidak mengganti persneling saat bepergian. Ada banyak kemungkinan alasan mengapa radio dalam mobil masih menarik. Bagi sebagian orang, radio merupakan kebiasaan dan kenyamanan. Beragamnya musik, acara bincang-bincang radio, olah raga dan berita juga sesuai dengan selera yang berbeda.
Integrasi layanan streaming ke dalam mobil juga perlu ditingkatkan. Masalah konektivitas atau antarmuka yang rumit dapat menghalangi beberapa driver untuk berpindah sumber audio.
Seiring dengan semakin banyaknya mobil baru yang dilengkapi dengan CarPlay dan Android Auto, streaming mungkin terus mendapatkan daya tarik secara bertahap. Namun survei menunjukkan bahwa radio mobil sama sekali tidak ketinggalan jaman.
More Stories
Intel dilaporkan ingin menghadapi Strix Halo AMD dengan GPU raksasanya sendiri di prosesornya
Pembaruan BIOS: Penyerang dapat menonaktifkan Boot Aman pada laptop Alienware
Hari khusus perempuan di Oberhausen