Setelah berkomentar di bulan Maret
Ozil ingin bertahan di Fenerbahce meski ada masalah
01/06/2022 06:43
Dengan kepindahan dari Arsenal ke Fenerbahce, mantan pemain internasional Mesut Ozil memenuhi impian karirnya. Namun masalah segera dimulai, yang menyebabkan juara dunia 2014 itu diskors pada Maret 2022. Namun pemain berusia 33 tahun itu ingin memperjuangkan masa depannya.
Mantan juara dunia Mesut Ozil ingin memenuhi kontraknya dengan Fenerbahce Istanbul meskipun saat ini sedang ditangguhkan. Selama kontraknya, pemain berusia 33 tahun itu menulis di Twitter, satu-satunya tujuannya adalah berkeringat di kaus klub. “Saya ulangi dengan tegas: Saya tidak akan mengakhiri karir saya di tim selain Fenerbahce,” mantan pesepakbola Jerman itu menegaskan.
Ozil bergabung dengan Fenerbahce dari Arsenal di Liga Inggris tahun lalu. “Saya mencapai tujuan profesional saya dengan menandatangani kontrak 3,5 tahun dengan Fenerbahce, kekasih masa kecil saya, tanpa dibayar selama enam bulan pertama,” jelas Ozil.
Kontraknya dengan klub top Turki, yang lolos ke Liga Champions di tempat kedua dalam turnamen di belakang Trabzonspor, berlaku hingga 30 Juni 2024. Namun, ada juga spekulasi bahwa pemain penyerang mungkin akan pindah ke Amerika Serikat.
Ozil saat ini beralih di antara dua dunia
Ozil dikeluarkan dari skuad pada bulan Maret. Beberapa hari kemudian, penasihatnya Erkut Sogut mengonfirmasi bahwa pemain berusia 33 tahun itu ingin bertahan di klub Turki tersebut. “Dia ingin memberikan kontribusinya. Dia ingin bermain, dia ingin tetap berada di lapangan selama 90 menit.”
Pada bulan November, presiden klub Ali Ko sudah mengeluh bahwa Ozil akhirnya harus fokus pada pekerjaannya. “Dia perlu mengesampingkan masalah pekerjaannya dan lebih fokus pada cara terbaik untuk berkontribusi dan melakukan yang terbaik untuk Fenerbahce,” kata Ko. Ozil kini telah mengumumkan bahwa dia ingin kembali ke tim. Juara dunia 2014 itu menulis: “Saya akan bekerja keras dan selalu siap, seperti yang selalu saya katakan, yang utama adalah Fenerbahce.”
Dalam beberapa hari terakhir, mantan pemain nasional telah menavigasi antar dunia. Pertama dia mengikuti salat Jumat di Indonesia, kemudian dia pergi ke final Liga Champions di Paris dan sehari kemudian dia tampil di Formula 1 di Monaco.
“Penulis. Komunikator. Pecandu makanan pemenang penghargaan. Ninja Internet. Fanatik daging yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Pembukaan toko di Interlaken: perlengkapan olahraga baru “Eiger” berasal dari Indonesia
Banyak korban tewas dalam bencana stadion di Indonesia
Thomas Doll berbicara tentang pekerjaan kepelatihannya di Indonesia, masalah sepeda motor, dan kemungkinan kembali ke Bundesliga