Minjo, 18 Februari 2024 – 21:23 WIB
Viva Showbiz – Film omnibus “Look at Me, Touch Me, Kiss Me” diproduksi oleh kolaborasi antara Malaysia, Indonesia dan Korea Selatan Films. Menghadirkan pemeran monster Teja Sutradhara Barbakat, Yakne Ho Yuhang, Djinar Misa Ayu, dan Kim Taesik, film yang dibintangi Sinta Yang Tetap Hedup ini berfokus pada Tenga Pandemi dan Manusia Kesolitan.
Look At Me yang ditemukan oleh Ho Yuhang fokus pada wabah yang sedang merebak di Indonesia ini. Pergi lebih jauh.
Kali ini Kim Taesik menerima saya sebagai anggota perspektif melihat Manusia Mambo Melambawi di bawah pandemi Korea Selatan. Vera Lasot, seorang produser film independen, telah didekati oleh beberapa pendatang baru dan pasti menantikan tema global film tersebut.
“Dari tiga negara itu, benang merahnya adalah bahwa semua orang di dunia, dari belahan negara manapun, mempunyai mimpi yang sama, yaitu mimpi untuk mencari cinta dan dicintai,” ujarnya.
Film ini sebelumnya diputar di Busan International Film Festival (BIFF) 2022 dan Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2023. Pada 19 Februari 2024, Look at Me, Touch Me, Kiss Me dirilis melalui platform Bioskop Online . .
Dikembangkan oleh sekelompok orang pertama, film ini dirancang untuk mengintegrasikan serangkaian individu ke dalam satu komunitas. Itu saja, Anda bisa mengalahkan COVID-19 dengan berkeliling dunia.
Vera Lasut Menekankan bahwa kolaborasi antara tiga negara ini membuktikan bahwa meskipun dalam kondisi pandemi, kerjasama lintas batas dapat tetap lancar perkat bantuan teknologi dan digital. Langkah Indonesia ini turut memperkuat kinerja nasional melalui industri internasional, sekaligus membawa optimisme terhadap situasi industri film.
Sutradara Djenar Maesa Ayu Berharap merupakan film produksi Penonton yang merupakan strip Cinta yang tirpankar fi kesah yang debintangi ole sha en fibrianti.
“Member Bioskop Online memberikan ide baru pada film Look At Me, Touch Me, Kiss Me. Film ini tentang member yang mengucapkan serangkaian kata,” harapnya.
Setelah Touch Me, Sha Ine Febriyanti, dan Marthino Lio, mereka berkontribusi mengejar sekelompok orang, membuat satu set film, dan membuat film dari rekaman ini. Dengan ini, Anda ingin membuat Penonton untuk memotong sepotong kain yang dibuang melalui ini.z
“Penyelenggara. Ahli media sosial. Komunikator umum. Sarjana bacon. Pelopor budaya pop yang bangga.”
More Stories
Para migran tinggal di pulau tropis terpencil: ‘Terkadang mereka merasa sedikit kesepian’
Pekan Film Indonesia di FNCC – Allgemeine Zeitung
Seorang binaragawan meninggal setelah mengalami kecelakaan menggunakan dumbel seberat 210 kg