Jakarta pada bulan Maret: Ratusan Muslim melakukan protes di ibukota Indonesia terhadap partisipasi Israel di Piala Dunia FIFA U-20.
Foto: Image Alliance/AA
Indonesia kehilangan haknya untuk menjadi tuan rumah FIFA U-20 World Cup. Tapi kalah tidak nyaman untuk semua orang. Ini merusak perkembangan negara Asia Tenggara.
zUntuk membersihkan lilin, para penggemar memasang spanduk karton: “Maju Terus Garuda Muda” – “Teruskan kerja bagus, Garuda muda”. Burung berwajah humanoid, dalam mitologi Hindu tunggangan dewa Wisnu, penjaga dunia, juga merupakan lambang negara Indonesia. Garuda muda adalah singkatan dari tim sepak bola U-20 (U-20). Sayapnya dipotong. Maka, beberapa hari lalu, para suporter timnas dan sepak bola Indonesia yang sangat kecewa menyalakan ribuan lilin di pelataran Museum Sejarah di ibu kota, Jakarta.
Tempat itu memiliki kekuatan simbolis yang besar: kisah perjuangan kemerdekaan bekas jajahan Belanda diceritakan di sini. Penggemar sepak bola juga mengkhawatirkan sedikit otonomi: mereka merasa dikhianati oleh politisi mereka, federasi nasional, dan FIFA.
“Penulis. Komunikator. Pecandu makanan pemenang penghargaan. Ninja Internet. Fanatik daging yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Pembukaan toko di Interlaken: perlengkapan olahraga baru “Eiger” berasal dari Indonesia
Banyak korban tewas dalam bencana stadion di Indonesia
Thomas Doll berbicara tentang pekerjaan kepelatihannya di Indonesia, masalah sepeda motor, dan kemungkinan kembali ke Bundesliga