Perwakilan tingkat tinggi organisasi Islam terbesar di Indonesia mengungkapkan kebahagiaannya atas kunjungan Paus Fransiskus. Kantor berita Asia Ucanews melaporkan pada hari Kamis bahwa perwakilan Nahdlatul Ulama dan perkumpulan Muhammadiyah mengatakan kunjungan Paus pada awal September adalah kesempatan besar untuk memperkuat kepercayaan dan keharmonisan antar umat beragama.
Seorang perwakilan Muhammadiyah – yang anggotanya sekitar 50 juta orang – menekankan bahwa kunjungan tersebut diharapkan dapat mempererat ikatan Islam dan Katolik serta “membangun rasa saling percaya di antara kita”. Tidak dapat dipungkiri bahwa “ada rasa tidak percaya atau saling curiga antara satu kelompok dengan kelompok lainnya di negara kita”.
Islam Indonesia dianggap toleran
Menurut rencana resmi, Paus Fransiskus akan bertemu dengan para pemimpin Muslim di ibu kota Indonesia di Masjid Istiqlal, di seberang Katedral Katolik. Kedua kuil tersebut dihubungkan oleh sebuah terowongan yang disebut “Terowongan Persaudaraan”. Rencananya akan dibuka pada bulan Agustus.
Islam di negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia secara tradisional bersikap toleran terhadap agama lain. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, gerakan Islam radikal semakin berpengaruh di Indonesia. Hal ini dipicu oleh para ulama dan donor dari negara-negara Teluk yang ingin menyebarkan Salafisme fundamentalis di negara Asia Tenggara. (KNA)
More Stories
The Essential Guide to Limit Switches: How They Work and Why They Matter
Kemiskinan telah diberantas melalui pariwisata
Beberapa minggu sebelum pembukaan: Indonesia berganti kepala ibu kota baru