Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Para uskup di Indonesia telah mengumumkan kunjungan kepausan pada bulan September

Konferensi Waligereja Indonesia secara resmi telah mengkonfirmasi kunjungan Paus Fransiskus pada bulan September.

Kunjungan Paus pada tanggal 3-6 September “merupakan kesempatan bagi umat Katolik Indonesia untuk mengeksplorasi dan mempraktikkan pesan-pesan kemanusiaannya,” kata Kardinal Ignatius Suharyo dari Jakarta dalam pesan video pada hari Senin, kantor berita Asia Ucanews melaporkan.

“Sesungguhnya kehadiran Paus Fransiskus secara fisik merupakan peristiwa yang sangat penting dan menggembirakan bagi kami,” kata Suhario dalam video yang dirilis tepat enam bulan sebelum kunjungan Konferensi Waligereja Indonesia.

Indonesia sangat terpukul oleh perubahan iklim

Bagi Indonesia, dua ensiklik kepausan “Latado Si” tentang tanggung jawab masyarakat untuk melindungi lingkungan dan “Fratelli Tutti” tentang integrasi sosial sangatlah penting, kata kardinal. Indonesia, negara dengan mayoritas penduduk Muslim di dunia, sangat terpukul oleh perubahan iklim.

Uskup Antonius Subianto Bunjamin mengatakan, menurut Ucanews, Konferensi Waligereja sengaja mengumumkan kunjungan Paus pada “hari pengumuman” karena ini merupakan kabar baik bagi Indonesia.

Pengumuman resmi dari Vatikan masih menunggu keputusan

Ketua Konferensi Waligereja Indonesia mengatakan, utusan kepausan untuk Indonesia, Piero Pioppo, telah memberi tahu menteri luar negeri Indonesia secara tertulis mengenai rencana kunjungan kepausan pada 5 Maret. Namun, pengumuman resmi dari Vatikan masih menunggu keputusan.

Indonesia disebut-sebut menjadi satu-satunya pemberhentian dalam perjalanan kepausan ke Asia pada akhir Agustus dan awal September. Tujuan lainnya termasuk Timor Timur, Singapura, Papua Nugini dan Vietnam.

Fransiskus diberi nama setelah Paulus VI. Dan Yohanes Paulus II merupakan Paus ketiga yang mengunjungi Indonesia. Paulus VI mengunjungi ibu kota Jakarta pada tahun 1970, dan Yohanes Paulus II mengunjungi Jakarta dan empat kota lainnya pada tahun 1989.

Indonesia adalah negara Muslim terbesar di dunia. 87 persen dari 276 juta penduduknya adalah Muslim. Sekitar sembilan persen beragama Kristen, khususnya Protestan. Selain Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu diakui secara resmi. Konstitusi menjamin kebebasan beragama. Pada bulan November 2017, Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa hak-hak penganut agama alami juga harus diperkuat dan dicantumkan pada kartu identitas.