Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Pasangan kekaisaran Jepang meletakkan bunga di pemakaman militer di Indonesia

Pasangan kekaisaran Jepang meletakkan bunga di pemakaman militer di Indonesia

Saat berkunjung ke Indonesia, pasangan kekaisaran Jepang itu meletakkan bunga di makam Pahlawan Kalibata. Makam ini didedikasikan untuk semua orang yang pernah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Ada juga kuburan banyak tentara Jepang.

Tawaran itu datang sehari setelah pasangan kekaisaran bertemu dengan empat cucu dari beberapa mantan tentara Jepang yang masih tinggal di Indonesia.

“Yayasan Warga Persahabatan”

Dua puluh delapan tentara Jepang yang tetap berada di Indonesia setelah berakhirnya pendudukan Jepang dan bergabung dalam perjuangan kemerdekaan dari Kerajaan Belanda dimakamkan di pemakaman di Jakarta.

Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako diterima oleh Hiro Santoso Ito, ketua Yayasan Warga Persahabatan. Ayahnya meninggal pada tahun 2003 pada usia 84 tahun dan juga dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Dalam pertemuan itu, pria berusia 63 tahun itu mengungkapkan rasa terima kasihnya.

Yayasan Warga Persahabatan (YWP) adalah organisasi yang didedikasikan untuk memupuk rasa kesetiakawanan sosial dan meningkatkan kesejahteraan para pendiri Yayasan (veteran Jepang) yang ikut serta dalam Perang Kemerdekaan Republik Indonesia, keturunannya, dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

Tentara Jepang dalam Perang Kemerdekaan

Menurut angka resmi YWP, sekitar 1.000 tentara Jepang tetap tinggal untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Setengah dari mereka sudah mati atau hilang.

Jepang menggambarkan tentara ini sebagai pembelot. Di sisi lain, Indonesia memberi mereka kewarganegaraan Indonesia dan medali untuk layanan mereka pada tahun 1965.

Seorang cucu melaporkan bahwa kakeknya pernah memutuskan untuk tinggal di Indonesia karena jatuh cinta dengan seorang wanita Indonesia yang kemudian dinikahinya. Dia memiliki “tanggung jawab baru”.

“Tanggung jawab mengalahkan kerinduannya pada negara asalnya Jepang,” katanya dalam wawancara baru-baru ini dengan Kyodo News, menjelaskan bahwa itu adalah bagian dari prinsip samurai bushido yang dipraktikkan oleh kakek buyutnya.

“Karena itu, dia tetap menjadi panutan saya sampai hari ini,” imbuhnya.

peran Jepang

Indonesia dulunya merupakan daerah jajahan di tangan Belanda. Selama Perang Dunia II, negara ini diduduki oleh Tentara Kekaisaran Jepang selama tiga setengah tahun.

Setelah Jepang menyerah, Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 1945. Namun, perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda masih berlanjut hingga tahun 1949.

“Penting untuk memperingati mereka yang kehilangan nyawa, memperdalam pemahaman tentang masa lalu, dan memupuk cinta perdamaian,” kata kaisar dalam jumpa pers jelang kunjungannya.