Di masa krisis, Anda benar-benar dapat mengandalkan Australia, kata reporter Andreas Stummer. Dibandingkan dengan bantuan besar-besaran yang diberikan oleh negara pada saat tsunami Samudra Hindia 2004, rencana bantuan yang dijanjikan kali ini hanyalah “tetesan batu didih terkecil”. Australia belum menanggapi tsunami dan gempa bumi di Sulawesi sebanyak yang dibutuhkan. Minat publik juga rendah: pemerintah belum mengumumkan komitmennya – dan pers tidak mendengarkan.
Sementara itu, menurut Stummer, Indonesia enggan meminta bantuan. Ini karena kepekaan di dalam negeri: orang melihat dukungan dari luar negeri sebagai kelemahan kepemimpinan mereka sendiri. Sehingga seringkali membutuhkan waktu lama bagi pemerintah untuk menerima pengetahuan asing.
Hubungan yang menegangkan
Hubungan antara Australia dan Indonesia telah memburuk: “Orang Indonesia tidak memaafkan Australia karena membebaskan Timor Timur pada tahun 2002 dengan bantuan intervensi militer yang dipimpin Australia,” kata Stummer. Australia, di sisi lain, percaya sampai saat ini bahwa teroris yang bertanggung jawab atas pemboman Bali (bahkan pada tahun 2002) lolos dengan hukuman yang paling ringan. Saat itu, 88 turis Australia tewas. Kedua pemerintah telah saling memata-matai di tingkat tertinggi.
“Ahli web. Pemikir Wannabe. Pembaca. Penginjil perjalanan lepas. Penggemar budaya pop. Sarjana musik bersertifikat.”
More Stories
The Essential Guide to Limit Switches: How They Work and Why They Matter
Kemiskinan telah diberantas melalui pariwisata
Beberapa minggu sebelum pembukaan: Indonesia berganti kepala ibu kota baru