Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Pemerintah di bawah tekanan: Protes massal di Indonesia menentang perubahan undang-undang pemilu

Pemerintah di bawah tekanan: Protes massal di Indonesia menentang perubahan undang-undang pemilu

Ribuan masyarakat di Indonesia memprotes rencana pemerintah mereka. Pemerintah berupaya untuk membatalkan keputusan Mahkamah Konstitusi yang membuka pemilu bagi partai-partai kecil.

Protes besar-besaran di banyak kota

BBCDemonstrasi besar-besaran dilaporkan terjadi di gedung DPR di Jakarta dan kota-kota besar lainnya seperti Batang, Bandung, dan Yogyakarta. Mahkamah Konstitusi memutuskan pada hari Rabu bahwa partai tidak memerlukan setidaknya 20 persen suara di parlemen daerah untuk mencalonkan seorang kandidat. Namun, dalam waktu 24 jam, pemerintah mengajukan mosi darurat untuk membatalkan perubahan tersebut.

Perubahan undang-undang ini akan terus menguntungkan partai-partai di pemerintahan. Hal ini bisa berarti banyak pemilihan kepala daerah tidak ada kontestasinya dan kritikus pemerintah Anis Baswedan tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri sebagai gubernur Jakarta. Namun, parlemen Indonesia menunda menyetujui amandemen tersebut pada hari Kamis setelah pengunjuk rasa berusaha memblokir gerbang parlemen. Pernyataan ini “Reuters“. Saat ini tidak jelas apakah parlemen akan bersidang kembali sebelum pemilihan daerah yang dijadwalkan pada Selasa depan.

Presiden berselisih dengan Mahkamah Konstitusi

Menurut BBC, pemerintah Indonesia sedang berupaya menaikkan usia minimum kandidat menjadi 30 tahun. Hal ini akan memungkinkan putra Presiden Widodo yang berusia 29 tahun untuk ikut serta dalam pemilu di Jawa Tengah. Perebutan kekuasaan antara parlemen yang didominasi Presiden Joko Widodo dan Mahkamah Konstitusi dapat menyebabkan krisis politik. Namun, presiden meremehkan konflik tersebut sebagai bagian dari “checks and balances” yang dilakukan pemerintah.

READ  Nikel, Indonesia dan faktor Tesla