Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Pemilu: Kampanye pemilu dimulai di Indonesia: Siapa yang akan mengikuti Presiden Jokowi?  – Politik

Pemilu: Kampanye pemilu dimulai di Indonesia: Siapa yang akan mengikuti Presiden Jokowi? – Politik

Kandidat presiden Prabowo Subianto (kiri) adalah favorit dalam pemilu Indonesia, menurut jajak pendapat. Foto: Tatan Syuflana/AP/dpa


Sejak tahun 2014, Presiden Joko Widodo menjadikan Indonesia sebagai salah satu dari 20 negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Siapa yang akan mengisi posisi pemerintahan populer tahun depan?


JAKARTA – Kampanye pemilu pemilihan presiden 2024 resmi dimulai di negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia. Petahana populer Joko Widodo, yang dikenal dengan julukannya Jokowi, tidak akan diizinkan mencalonkan diri pada pemilu 14 Februari setelah menjalani dua periode. Tiga kandidat bersaing mengejarnya.



Di negara Muslim terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 17.000 pulau, 205 juta dari total populasi hampir 280 juta jiwa telah diundang untuk memilih. Hampir 90 persen dari mereka adalah Muslim. Surga liburan Bali adalah satu-satunya pulau yang mayoritas beragama Hindu.

Menteri Pertahanan saat ini dan mantan jenderal Prabowo Subianto (72) – lawan terkuat Jokowi dalam pemilu terakhir – sedang melakukan pemungutan suara. Namun, ia menunjuk putra sulungnya Gibran Rakabuming Raqqa (36) sebagai wakil presiden.

Apakah Jokowi sedang membangun dinasti keluarga?

Mahkamah Agung baru-baru ini memutuskan bahwa batasan usia minimal calon presiden dan wakil presiden – 40 tahun – tidak berlaku bagi pemimpin daerah terpilih. Putra Jokowi diperbolehkan mencalonkan diri karena sudah menjadi Wali Kota Solo. Kritikus menuduh presiden saat ini ingin membangun dinasti politik keluarga. Namun kontribusinya terhadap kemajuan perekonomian Indonesia tidak dapat disangkal: negara G20 kini menjadi negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara.

READ  Tarif yang ditetapkan oleh Morning Auction Asia-New Zealand, Indonesia; Nvidia Nightwatch hampir selesai

Dalam pemilu akhir bulan Oktober, Subianto memimpin dengan lebih dari 40 persen suara, diikuti oleh Gubernur Provinsi Jawa Tengah Kanjar Pranovo (hampir 28 persen). Kandidat ketiga adalah Anies Baswedan, mantan Gubernur Jakarta dan mantan Menteri Pendidikan. Dia saat ini memiliki hampir 24 persen suara.




Kampanye pemilu berakhir pada 10 Februari, empat hari sebelum pemilu. Jika tidak ada kandidat yang memperoleh lebih dari 50 persen suara, pemilihan putaran kedua akan diadakan pada tanggal 26 Juni.