Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Perubahan iklim meningkatkan penyebaran malaria

Perubahan iklim meningkatkan penyebaran malaria

Setelah kejadian cuaca ekstrem, terjadi peningkatan kasus malaria yang signifikan. Tuberkulosis juga menjadi lebih umum lagi.

Perubahan iklim juga mempengaruhi kasus malaria. Hal ini terlihat dari dampak cuaca ekstrim yang terjadi di Pakistan, dimana terjadi banjir besar, dan di Mozambik, yang harus menghadapi angin topan. Akibatnya, terjadi peningkatan besar kasus malaria di kedua negara. “Saat cuaca ekstrem terjadi, penyakit malaria sangat umum terjadi,” kata Peter Sands dari Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis and Malaria.

Alasannya adalah meningkatnya kejadian cuaca ekstrem dan mengakibatkan genangan air dalam jumlah besar yang menarik nyamuk. Kelompok masyarakat miskin sangat terkena dampaknya.

Habitat yang diperluas

Perubahan iklim juga memperluas potensi habitat nyamuk yang menularkan malaria. Dataran tinggi Afrika, di Kenya dan Ethiopia, sudah lama tidak dihuni nyamuk. Namun, hal ini telah berubah karena perubahan suhu yang lebih rendah, karena nyamuk kini juga dapat berkembang biak di sana.

Krisis lain yang memperburuk AIDS dan tuberkulosis adalah perang di Ukraina. Kasus TBC juga meningkat di kalangan masyarakat termiskin di India, Pakistan dan india.

READ  Negara pertama di Uni Eropa yang ingin memperkenalkan "cuti periode".