Jakarta. Indonesia berusaha menarik lebih banyak investor Korea Selatan ke negaranya dengan menjanjikan profitabilitas bisnis.
Data pemerintah menunjukkan bahwa Korea Selatan menjadi investor asing terbesar ketujuh di Indonesia pada tahun 2022. Investasi asing langsung dari Korea Selatan berjumlah $2,3 miliar pada tahun itu. Investasi Korea Selatan mencapai hampir $2 miliar dalam sembilan bulan pertama tahun 2023, masih berada di peringkat ketujuh, tepat di belakang Malaysia ($2,4 miliar). Dana Korea disalurkan ke 5.215 proyek dari Januari hingga September.
Investasi asing langsung (foreign direct investment) dalam jumlah besar di Seoul menjadi pusat perhatian pada forum perayaan 50 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korea pada hari Kamis. Menteri Utama Perekonomian Airlangga Hartarto pun memanfaatkan kesempatan ini untuk mempromosikan Indonesia sebagai negara tujuan investasi.
“Saya bisa katakan bahwa perusahaan-perusahaan Korea Selatan, termasuk POSCO, bekerja dengan baik di sini. Mereka mendapat untung,” kata Airlangga pada Forum Kerjasama Ekonomi Korea-Indonesia di Jakarta, Kamis.
POSCO adalah produsen baja berbasis di Pohang yang mendirikan usaha patungan dengan mitranya dari Indonesia Krakatau Steel pada tahun 2010. Usaha patungan POSCO di Krakatau berupaya meningkatkan kapasitas produksi tahunannya menjadi 10 juta ton. Menurut Investor Daily, Krakatau Posco melaporkan laba sebesar $415 juta dan pendapatan $2,35 miliar pada tahun 2021.
“Lihatlah Daewoo Engineering and Construction yang terlibat dalam lebih banyak proyek.…Ini menunjukkan bagaimana kita dapat berbagi keuntungan dan keuntungan.” [economic] “Pertumbuhan,” kata Airlangga.
Pada tahun 2020, Daewoo Engineering and Construction menandatangani kontrak pekerjaan perpipaan untuk fasilitas LNG yang dioperasikan BP di ladang gas Tangguh. Daewoo saat ini bermitra dengan perusahaan konstruksi milik negara Hutama Karya dalam studi terowongan bawah air di ibu kota baru Indonesia, Nusantara.
“Jetro [Japan External Trade Organization] Airlangga mengatakan, survei menunjukkan Indonesia memberikan profitabilitas yang lebih tinggi bagi perusahaan dibandingkan negara lain.
Survei JETRO tahun 2022 menunjukkan bahwa perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia lebih percaya diri terhadap profitabilitasnya dibandingkan perusahaan di negara ASEAN lainnya. Sekitar 73,2 persen anak perusahaan Jepang yang disurvei di Indonesia diperkirakan memperoleh laba operasional pada tahun 2022. Angka ini lebih tinggi dibandingkan Malaysia (63 persen) dan Thailand (63,8 persen).
Namun yang dicatat Indonesia masih sedikit lebih rendah dibandingkan Singapura. Sekitar 73,5 persen anak perusahaan Jepang di Singapura berharap memperoleh laba operasional pada tahun 2022, menurut laporan tersebut.
Tag: Kata Kunci:
More Stories
Pasar Saham Menjanjikan: Indonesia yang Diinginkan
Lalu Lintas Udara – Kemungkinan 62 orang tewas setelah kecelakaan pesawat di Indonesia – Ekonomi
Indonesia mengurangi ekspor minyak sawit dan meningkatkan tekanan harga