Skandal rasisme di Piala Dunia U-17 di Indonesia. Bintang muda Jerman itu lolos ke perempat final Piala Dunia setelah mengalahkan Amerika Serikat 3-2 pada Selasa lalu.
Seorang pemain timnas U-17 menjadi sasaran hinaan rasis
Tim junior Liga Sepak Bola Jerman merayakan keberhasilan mereka di babak 16 besar melalui postingan Facebook. Anda bisa melihat: Pemain Jerman Charles Hermann, Almoguera Kabar, Paris Bronner dan Faïcal Harchaoui dalam pose kemenangan. Tapi komentarnya memalukan. Beberapa pengguna memposting postingan rasis di bawah foto. Situasi semakin memanas dan Asosiasi Sepak Bola Jerman bereaksi dengan mematikan fungsi komentar di postingan ini.
Pernyataan dari Asosiasi Sepak Bola Jerman berbunyi: “Kami bangga dengan keberagaman dalam skuad U-17 kami, yang saat ini meninggalkan hati mereka di lapangan di Indonesia.” Komitmen terhadap keberagaman sudah tertanam dalam peraturan Asosiasi Sepak Bola Jerman, begitu pula nilai toleransi dan rasa hormat.
“Jika Anda tidak membagikan nilai-nilai ini, silakan berhenti mengikuti kami.”
Dia melanjutkan: “Jika Anda tidak membagikan nilai-nilai ini, silakan berhenti mengikuti kami. Komentar diskriminatif dan rasis tidak mempunyai tempat di sini dan akan dihapus. Kami akan mengambil tindakan hukum terhadap konten yang menyinggung.”
Banyak penggemar yang bergabung dalam postingan tersebut dan mendukung keempat pemain tersebut dengan komentar yang menyemangati. Timnas junior Jerman kini akan bermain di perempat final melawan Spanyol pada hari Jumat.
Mantan pesepakbola nasional Jerome Boateng juga merasa ngeri dengan hinaan rasis yang ditujukan kepada pemain nasional U-17. “Pemain muda nasional Jerman dilecehkan secara rasial setelah memenangkan Piala Dunia untuk Jerman? Pada tahun 2023? Apakah Anda serius? Kapan ini akan berhenti…!?” Mantan juara dunia (35) itu menulis di X (sebelumnya Twitter) pada hari Kamis.
More Stories
Pembukaan toko di Interlaken: perlengkapan olahraga baru “Eiger” berasal dari Indonesia
Banyak korban tewas dalam bencana stadion di Indonesia
Thomas Doll berbicara tentang pekerjaan kepelatihannya di Indonesia, masalah sepeda motor, dan kemungkinan kembali ke Bundesliga