SayaPresiden Indonesia Joko Widodo akan menjadi kepala pemerintahan pertama dari Asia yang mengunjungi Ukraina dan Rusia minggu depan sejak dimulainya perang. Pada Rabu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Ukraina Volodymyr Zelensky di sana. Sebelumnya, Jokowi akan menjadi tamu pada KTT G7 di Schloss Elmau di Bavaria pada 26-27 Juni. Indonesia menjadi presiden G-20 tahun ini.
Menurut Menkeu, Presiden ingin bekerja untuk perdamaian dan mengatasi krisis pangan akibat perang yang menimpa negara-negara Asia selain Indonesia.
Widodo juga diharapkan berbicara tentang partisipasi Rusia dalam KTT G20 di pulau Bali, Indonesia. Indonesia belum mengindahkan seruan beberapa negara Barat untuk melarang kehadiran Putin. Upaya sekarang sedang dilakukan untuk menemukan formula yang akan digunakan Putin untuk mendapatkan akses, tetapi ini tidak memberi kesan bahwa “operasi normal” dapat dikembalikan setelah invasi ke Ukraina.
Menurut pers lokal, menteri luar negeri mengatakan pemerintah tidak akan terlibat dalam “diplomasi pembicara”. Kunjungan berikutnya akan berlangsung dalam keadaan yang tidak biasa. Kami sadar bahwa situasinya sangat kompleks.”
Indonesia telah berada dalam kompromi diplomatik sejak invasi Rusia ke Ukraina. Pemerintah menyerukan pemeliharaan perdamaian, tetapi tidak secara langsung mengutuk Rusia. Dia mendukung resolusi Majelis Umum PBB yang kritis terhadap Rusia, tetapi abstain dari pemungutan suara tentang pengecualian Moskow dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB. Pengamat Eropa pada prinsipnya menyambut baik upaya Jakarta. Tetapi mereka melihat bahaya Putin yang mencoba mempengaruhi orang Indonesia dengan pandangannya tentang perang dan penyebab krisis pangan.
More Stories
Wanita kaya merangsang pariwisata kesehatan
Hari pertama Piala Dunia di Singapura dibatalkan karena buruknya udara
Asap mematikan menyelimuti Indonesia – DW – 28 Oktober 2015