Kementerian Kesehatan RI
Lombok, Indonesia, 12 April /PRNewswire/
Pertemuan kedua Kelompok Kerja Kesehatan (HWG) memimpin para pemimpin dunia untuk menciptakan dana darurat global baru untuk pandemi di masa depan yang berfokus pada memfasilitasi pembagian data sekuensing genetik yang lebih baik dan bagaimana Dana Pendanaan Antara Bank Dunia (FIF) mempersiapkan pandemi di masa depan.
Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadkin telah mendorong negara-negara anggota G20 untuk tidak membiarkan pandemi berlalu tanpa mengambil pelajaran berharga.
“Hanya melalui gempa-gempa besar muncul gunung-gunung tinggi. Saya yakin ini tidak hanya berlaku untuk gunung berapi, tetapi juga bagi kita manusia. Di setiap krisis juga ada peluang besar,” katanya di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia.
Isu utama yang dibahas pada pertemuan 6-8 Juni 2022 adalah memobilisasi dana untuk upaya tanggap pandemi di masa depan.
Negara-negara anggota G20 membahas pelajaran yang dipetik dari keberhasilan penanggulangan medis seperti akselerator COVAX dan ACT, yang telah bekerja secara efisien dalam meluncurkan vaksin, terapi, dan diagnostik selama pandemi.
G20 dan mitranya seperti B-GISAID, sekarang menangani pengawasan genetik yang lebih baik dan mekanisme berbagi data yang andal yang akan memungkinkan dunia untuk dengan cepat mengidentifikasi patogen baru yang dapat menimbulkan ancaman baru bagi keamanan kesehatan global.
“Kami membutuhkan platform koordinasi yang lebih permanen yang dapat menangani lima area inti: akses ke tindakan pencegahan, koordinasi darurat, pengintaian kolaboratif, perlindungan masyarakat, dan perawatan klinis untuk pasien yang membutuhkan,” kata menteri kesehatan.
Indonesia telah berjanji untuk menyumbangkan US$50 juta untuk dana tersebut. Sebagai bagian dari mandat kepresidenan G20, Indonesia juga akan bekerja dengan organisasi dan donor untuk memastikan bahwa dana tersebut menguntungkan negara-negara sasaran yang tepat untuk menghindari konflik kepentingan antara donor dan organisasi.
Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Sekretaris Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, dipuji karena menjadikan kepresidenan Indonesia memprioritaskan pembuatan arsitektur sistem kesehatan global dan menempatkannya dalam agenda G20.
“Kita harus belajar dari pelajaran yang diberikan pandemi ini kepada kita karena ini bukan yang terakhir,” kata Dr. Tedros.
Untuk upacara pembukaan pleno Kelompok Kerja Kesehatan dan konferensi pers lihat https://www.youtube.com/c/KementerianKesehatanRI.
gambar – https://mma.prnewswire.com/media/1835386/52125930441_50fc2d3444_6k.jpg
Kontak media:
Afif Maulana
+62813-1529-6992
Konten asli dari: Kementerian Kesehatan RI, ditransmisikan oleh aktuell news
“Penggemar twitter yang bangga. Introvert. Pecandu alkohol hardcore. Spesialis makanan seumur hidup. Ahli internet.”
More Stories
Hari pertama Piala Dunia di Singapura dibatalkan karena buruknya udara
Asap mematikan menyelimuti Indonesia – DW – 28 Oktober 2015
Indonesia: Situasi penyandang disabilitas intelektual masih genting