Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Roman sangat berdebu

Roman sangat berdebu

NSetelah Arnold, maskot elang tim bola basket nasional, melakukan yang terbaik untuk menghibur penonton yang menunggu, Nancy Fizer juga diizinkan naik panggung di beberapa titik. Hal ini untuk mengisi penantian panjang yang luar biasa bagi tim juara dunia yang mendarat pada pukul 08.08 namun belum juga tiba di lokasi perayaan pukul 10.00.

Tentu saja, Menteri Dalam Negeri Federal yang berada di kota tersebut antara lain untuk mengunjungi tim redaksi FAZ tidak mau melewatkan kesempatan untuk memberikan penghormatan kepada juara dunia bola basket sebagai perwakilan dari pemerintah federal yang bertanggung jawab. olahraga. “Saya juga ingin mengucapkan selamat kepada Anda atas Piala Dunia atas nama Kanselir Federal,” katanya, sebelum teriakan “pemain terbaik” menenggelamkan pidato singkatnya.

Sayangnya, dalam pandangan Weiser, “MVP” tidak berarti “politisi paling berharga”, melainkan “pemain paling berharga”. Dalam olahraga Amerika seperti bola basket, ini adalah nama pemain terbaik, dalam hal ini pemain berprestasi di Piala Dunia di Jepang, Indonesia, dan Filipina.

2.500 penggemar di resepsi

Faktanya, Dennis Schröder mengambil mikrofon tak lama kemudian, setelah tim akhirnya mencapai Theodor-Heuss-Allee pada pukul 10:29. Dia dengan sopan berterima kasih kepada para penggemar Jerman dan mengungkapkan mimpinya: “Saya berharap sekarang lebih banyak anak-anak dan remaja, tetapi juga orang tua, yang akan bermain bola basket,” seru Schröder kepada 2.500 hingga 3.000 penggemar di depan markas besar Asosiasi Bola Basket Jerman. . Sponsor utama Asosiasi Bola Basket Jerman (DBB) juga. Yang diperbolehkan cuti pastinya ada sekitar 500 orang. Namun nyatanya, jumlah suporter bola basket yang datang lebih banyak dari perkiraan federasi.

MVP dengan maskot: Dennis Schröder menunjukkan piala kepada Adler Arnold dan Lion Shepherd.


MVP dengan maskot: Dennis Schröder menunjukkan piala kepada Adler Arnold dan Lion Shepherd.
:


Foto: Lukas Baumel

Karena khawatir akan terlalu sedikit peminat yang datang ke pusat kota pada pukul 9:30 pagi, para pemain bola basket memutuskan untuk tidak menerima undangan kota tersebut ke Römerberg, meskipun kota tersebut telah menggelar karpet merah. Lebih dari sekedar arti literal. Terdapat juga indikasi bahwa situasi lalu lintas tidak terlalu mudah di Stadion Tudor Hewes Allee yang penuh sesak dan penampilan terhormat bahwa para pemain, pelatih, dan ofisial dapat mencantumkan nama mereka di Buku Emas. Adat dan protokol kota melarang Buku Emas diangkut ke tempat resepsi.