Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Sailing: Ocean Race: Malizia milik Herrmann tiba-tiba memimpin

Sailing: Ocean Race: Malizia milik Herrmann tiba-tiba memimpin

Status: 02/07/2023 14:00

Masa keringnya panjang, dan kebangkitannya sangat besar: Tim Malizia asuhan Boris Herrmann memimpin di tahap kedua di Ocean Race. Tapi ketegangan terus berlanjut. Sekarang saya menuju ke Samudra Selatan yang sedingin es.

Empat hari lalu, Malizia – Seaexplorer masih tertinggal lebih dari 200 mil laut di posisi kelima dan terakhir, dan ada juga masalah dengan chipnya. Tapi kapten Will Harris, menggantikan Hamburger Hermann, yang absen karena cedera kaki, dalam perjalanan dari Cape Verde ke Cape Town, membuktikan dirinya sebagai seorang nabi. “Dalam beberapa hari kita akan menghadapi angin yang lebih kencang. Udara dingin yang kuat, yang sangat cocok untuk kapal kita.”

Memang: Malizia menghargai dirinya sendiri karena posisi baratnya yang gigih, mempercepat kecepatan, dan menyapu lapangan, menyapu Holcim pada Senin sore, yang telah memimpin sampai saat itu, untuk menempati posisi pertama. “Benar-benar fantastis! Ajaib mengingat seberapa jauh kita tertinggal,” kata Rosalyn Kuiper dari Belanda.

Harris: “Kami memposisikan diri dengan baik”

“Kami memposisikan diri dengan sangat baik. Nico (navigator Nico Lonfen, Pak Dr.Kami ditempatkan di lingkungan barat yang bagus. “Melihat ke masa depan,” kata Harris, Selasa. Dan begitu kami melewati ketinggian, kami dapat berlayar dengan lebih banyak angin daripada yang lain. Mereka harus menjauh dari garis finis. Kemudian kami masuk ke skenario dengan kondisi berangin dan ombak yang lebih banyak, yang cocok dengan perahu kami. Inilah cara kami berhasil mengejar dan memimpin.”

Hermann: “Sekarang dingin!”

Tim Prancis-Jerman-Eropa Guyot Environment, yang telah lama memimpin, melambat di lapangan yang sepi setelah gagal mengambil jalan pintas. Pembuat layar eksplosif memberi tekanan ekstra pada tim di sekitar kapten Berlin Robert Stanjic, yang berjuang untuk mengejar 245 mil laut di belakang Malaysia.

READ  Buaya bebas dari ban setelah enam tahun di Indonesia

“Sekarang benar-benar menuju ke Samudra Selatan dengan front dingin dan area bertekanan rendah. Ini akan menjadi dingin! Kami akan berlayar ke perbatasan es,” prediksi Herrmann, yang sedang menunggu timnya di Cape Town, menambahkan: “Perbekalan harus dijatah. Suhu bisa turun sampai 15 atau sampai sepuluh derajat. Kapal diharapkan mencapai final pada 11 atau 12 Februari.

Topik ini dalam program ini:
Gimnasium | 05.02.2023 | 10:50 malam