CNN Indonesia
Silasa, 12 Desember 2023 pukul 11:16 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno menilai sineas Indonesia Sudah Mulay Banyak Berkibra Di Berbajay International Film Festival. (CNN Indonesia/Khaira Bangsa GB)
Jakarta, CNN Indonesia —
Selengkapnya tentang menulis dan menulis (Menparekraf) Sandiaga Uno Menilai Sineas-Sineas Indonesia Telah Berkiprah di Sejumlah Festival Film Internasional yang Mennjukkan Sineas Local Punya Potensi Besar Mendunia.
Ini yang dikirim ke Festival Film Cannes, kata Sandiaga sebelumnya di Festival Film 2023 (FESPOOL) di JIExpo.
Sandiaga Menilai Pendek Dari Berbagai Daerah di Indonesia Sudah Mulai Dikenal Dunia movie. Salah Satunya film keadilan Basra dan Salma dalam komedi tak berujung Karia Jose Rizal sayang Makassar.
Film ini diputar pada kategori Film Filsafat pada Februari 2023, dan akan mengikuti Festival Film Internasional Busan di Korea Selatan, kemudian akan terpilih dalam kompetisi film di Festival Film Cannes 2023.
Ini adalah film pendek dan padat mengenai ekonomi kreatif.
Tentu saja, ada pula anggota yang ikut dalam produksi ekonomi kreatif lokal (PDB), dan banyak film yang dihasilkan beragam.
Kata Sandiaga: “Produknya bukan anggota dimanapun, tapi produk ini akan menyelamatkan brand nasional, tinggal promosikan brandnya, biar bisa menunjukkan identitasnya.”
Sebagai Menparekraf, Sandiaga Mengaku menggandeng infrastruktur yang memberikan kinerja perekonomian besar di Indonesia. Salah Satunya Gilaran Celebrity Film Festival 2023 Yang Bisa Jadi Wadah Siniyas Lokal.
“Karena dari mereka ini akan naik kelas, bisa menjadi pemenang-pemenang Piala Citra, penghargaan dunia,” kata Sandiaga. “Mungkin suatu saat pemenang menjadi Piala Oscar ini akan lahir dari Fesbul ini. Ini harapan dari kami.”
Bulanan Film Festival 2023 dipersembahkan oleh perusahaan berbagai daerah. Ini adalah kategori yang berisi berbagai kategori, seperti Film Fiksi Terbaik, Film Visual Terbaik, Film Audio Terbaik, Film Ide Cerita Terbaik, dan Film Dokumenter Terbaik.
Fiksi Terbaik memenangkan kategori film pendek Basri dan Salma di Makassar Dari yang tiada habisnya. Pada kategori ini dihadirkan kategori visual film yang berbasis di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Kategori Audio Film Terbaik dimenangkan oleh Factity dari Bantul, DI Yogyakarta. Kategori film Ide Cerita Terbaik memenangkan film pendek asal Bandung, Romansa di Balik Pagar Akal.
Pada bagian ini, film dokumenter dikategorikan sebagai Sailum: Kidung Gemerisik Daun yang diproduseri oleh Timur Tingah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kategori Festival Film Pendek Internasional Clermont-Ferrand 2024 berikut ini akan diputar di Princes.
(ujung jauh)
More Stories
Para migran tinggal di pulau tropis terpencil: ‘Terkadang mereka merasa sedikit kesepian’
Pekan Film Indonesia di FNCC – Allgemeine Zeitung
Seorang binaragawan meninggal setelah mengalami kecelakaan menggunakan dumbel seberat 210 kg