Badak Sumatera adalah yang terkecil dan paling primitif dari lima spesies yang masih ada dari keluarga badak – ia memiliki rambut tebal dan dua tanduk. selain nama (Dicerorhinus sumatrensis) menunjukkan bahwa tembikar hidup tidak hanya di pulau Sumatera, tetapi juga di sebagian besar Asia Tenggara – di mana sekarang sebagian besar sudah punah. Populasi badak sumatera telah menurun tajam, terutama karena perburuan dan perusakan habitatnya. Badak Sumatera dilindungi oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN) Itu dalam bahaya kepunahan kelas.
Delapan keguguran
Namun, tentu ada upaya untuk membalikkan tren ini, misalnya di Indonesia. Dari sana datang kabar baik tentang keberhasilan pengembangbiakan: badak sumatera telah melahirkan seekor anak di Taman Nasional Way Kambas Sumatera. Dan oleh karena itu Kementerian Lingkungan Hidup di Jakarta mengatakanSeorang perwakilan berbicara tentang “kemenangan untuk upaya menyelamatkan hewan yang terancam punah.” Seekor badak bernama Rosa melahirkan anak sapi pada hari Kamis. Selain itu, jumlah badak sumatera di Suaka Margasatwa bertambah menjadi delapan.
Kementerian Diposting di Twitter Video tentang persalinan. Namun, kegembiraan tidak berkurang, keberhasilan itu dicapai hanya dengan beberapa upaya: beberapa badak hidup di sebagian Taman Nasional Way Kambas, Suaka Badak Sumatera. Hewan-hewan itu seharusnya berkembang biak “secara alami dan dengan dukungan teknologi dan ahli” di wilayah yang luas. Fasilitas yang dikelilingi pagar listrik ini dioperasikan oleh Yayasan Badak Internasional (IRF)Tujuan dari program pemuliaan adalah “untuk membentuk populasi primitif dari mana hewan dapat dilepaskan ke alam liar”.
Upaya tersebut juga mencakup perawatan intensif terhadap hewan. Dan sepertinya sangat dibutuhkan, jadi kehamilan Rosa juga tidak mudah: Dia dibawa ke tempat perlindungan dari alam liar untuk program pemuliaan pada tahun 2005 dan telah mengalami delapan kali keguguran sejak saat itu. Menurut IRF. Sang ayah, Andatu, adalah badak pertama di Indonesia yang lahir di penangkaran.
Tanpa intervensi, badak sumatera akan punah dalam beberapa dekade, menurut IRF. Pakar badak internasional dan pemerintah Indonesia telah memutuskan bahwa memindahkan badak ke program penangkaran adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan spesies tersebut.
“Penggemar twitter yang bangga. Introvert. Pecandu alkohol hardcore. Spesialis makanan seumur hidup. Ahli internet.”
More Stories
Hari pertama Piala Dunia di Singapura dibatalkan karena buruknya udara
Asap mematikan menyelimuti Indonesia – DW – 28 Oktober 2015
Indonesia: Situasi penyandang disabilitas intelektual masih genting