Menurut Organisasi Konservasi Penyu Bali Indonesia (TCEC), Angkatan Laut Indonesia menyelamatkan 31 penyu hijau pada 27 Desember dalam operasi anti-perburuan di laut lepas Bali. Penyu hijau adalah salah satu penyu terbesar, mencapai panjang lebih dari satu meter dan berat lebih dari 300 kg. Populasinya telah menurun tajam karena perburuan ilegal, menjadikannya spesies yang terancam punah.
Angkatan Laut Indonesia telah menangkap 21 nelayan di atas tiga kapal penangkap ikan dan menyerahkan penyu yang diselamatkan ke organisasi konservasi TCEC. Seekor kura-kura di atas kapal telah terbunuh. Organisasi konservasi telah merawat dan memantau penyu yang diselamatkan dari berbagai usia dan ukuran sebelum mengembalikannya ke alam liar. Berbagai jenis sampah plastik, seperti kantong plastik, ditemukan dalam kotoran sedikitnya lima ekor hewan.
Sampah plastik merupakan ancaman besar bagi penyu karena mereka sering memakan plastik dan mati karenanya. Indonesia terdiri dari sekitar 17.000 pulau dan merupakan penyebab terbesar kedua krisis plastik di lautan setelah China. Diperkirakan sekitar 1,3 juta ton sampah dari Indonesia masuk ke laut setiap tahun. Akibat pembuangan sampah yang buruk atau tidak berfungsi, sampah yang dibuang masyarakat ke air pada musim hujan hanyut bersama air banjir.
Tingginya konsumsi produk sekali pakai juga menjadi masalah utama, di Indonesia, 9,8 miliar kantong plastik digunakan setiap tahun. Pulau Bali melarang penggunaan kantong plastik, styrofoam, dan sedotan pada 2019, dan ibu kota Indonesia, Jakarta, telah melarang penggunaan kantong plastik di toko sejak Juli tahun lalu. Namun, produk sekali pakai masih banyak digunakan di Indonesia. Setiap hari, hingga 60 ton sampah tersapu di pantai-pantai Bali, sehingga pantai-pantai impian tenggelam dalam sampah. Pada Januari tahun lalu, Badan Lingkungan Hidup Bali dikatakan telah mengumpulkan 90 ton sampah di pantai hanya dalam dua hari.
More Stories
Para migran tinggal di pulau tropis terpencil: ‘Terkadang mereka merasa sedikit kesepian’
Pekan Film Indonesia di FNCC – Allgemeine Zeitung
Seorang binaragawan meninggal setelah mengalami kecelakaan menggunakan dumbel seberat 210 kg