NSDiplomat senior Austria yang baru-baru ini ditangkap dikatakan telah memberikan dokumen rahasia mengenai neurotoksin Novichok dan kasus agen ganda Rusia yang diracuni, Sergei Skripal. Seperti yang dilaporkan surat kabar Austria Die Presse and Standard pada hari Sabtu, mengutip dokumen pengadilan, Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri saat itu Johannes Petrlik mengirim dokumen tersebut ke mantan perwira intelijen Austria yang dikatakan telah menjadi mata-mata untuk Rusia. Pada Oktober 2018.
Menanggapi permintaan AFP, Kementerian Luar Negeri Austria mengumumkan bahwa Petrlik telah diberhentikan dari jabatan terakhirnya sebagai duta besar untuk Indonesia pada pertengahan Oktober sebagai hasil penyelidikan. Tidak ada rincian tuduhan yang diberikan secara resmi.
Menurut laporan media, pihak berwenang Austria menerima dokumen Novichok yang relevan dari Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW). Peterlake kemudian meminta ini dan mungkin menyebarkannya. Dokumen tersebut berisi informasi tentang formula Novichok dan serangan racun Skripal pada Maret 2018 di Salisbury, Inggris. “Kerja sama internasional di bidang intelijen telah terancam,” kata De Press mengutip para penyelidik.
Jadi penyelidikan dimulai dalam konteks penyelidikan skandal Wirecard: misalnya, direktur Wirecard, Jan Marsalek, orang Austria, yang bersembunyi, membual setelah beberapa minggu di London tentang dokumen rahasia OPCW, asal Austria. Terbukti dengan barcode bisa. Jelas bagaimana Marsalek memperoleh dokumen itu belum jelas.
“Penulis. Komunikator. Pecandu makanan pemenang penghargaan. Ninja Internet. Fanatik daging yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Pembukaan toko di Interlaken: perlengkapan olahraga baru “Eiger” berasal dari Indonesia
Banyak korban tewas dalam bencana stadion di Indonesia
Thomas Doll berbicara tentang pekerjaan kepelatihannya di Indonesia, masalah sepeda motor, dan kemungkinan kembali ke Bundesliga