Indonesia untuk sementara melarang penjualan semua obat cair yang dijual bebas setelah kematian misterius hampir 100 anak. Pada Kamis, Menteri Kesehatan Budi Gunade Sadiqin mengumumkan bahwa anak-anak yang sebagian besar berusia di bawah lima tahun telah meninggal dalam beberapa bulan terakhir akibat kerusakan ginjal.
“Penyelidikan yang dilakukan oleh kementerian mengungkapkan bahwa anak-anak dengan cedera ginjal akut telah menelan tiga bahan kimia berbahaya – etilen glikol, dietilen glikol, dan etilen glikol butil eter,” kata Sadiqin. Ketiga zat tersebut merupakan pengotor polyethylene glycol (PEG) yang tidak berbahaya. Ini digunakan dalam banyak obat cair untuk memungkinkan kelarutan bahan yang lebih baik.
Secara total, lebih dari 200 kasus kerusakan ginjal akut telah dilaporkan di 20 distrik di negara kepulauan tersebut sejak Januari. Jumlahnya meningkat signifikan sejak Agustus. Selain itu, kemungkinan masih banyak kasus yang belum dilaporkan, menurut Menkeu. Orang tua yang anaknya sangat membutuhkan obat dalam bentuk sirup diimbau untuk menemui dokter anak.
More Stories
Para migran tinggal di pulau tropis terpencil: ‘Terkadang mereka merasa sedikit kesepian’
Pekan Film Indonesia di FNCC – Allgemeine Zeitung
Seorang binaragawan meninggal setelah mengalami kecelakaan menggunakan dumbel seberat 210 kg