Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Serangan saat pengarahan: Sebuah rudal Himars kemungkinan besar menghantam pusat komando Rusia

Serangan saat pengarahan: Sebuah rudal Himars kemungkinan besar menghantam pusat komando Rusia

Serangan saat pengarahan
Rudal Himars kemungkinan akan menghantam pusat komando Rusia

Dengarkan materinya

Versi audio ini dibuat secara artifisial. Informasi lebih lanjut | Kirimkan pendapat Anda

Di Ukraina selatan, angkatan bersenjata di Kiev tampaknya telah mencapai keberhasilan yang signifikan. Menurut laporan itu, sebuah rudal menghantam pusat komando Rusia saat konferensi pers. Lebih dari selusin petugas dikatakan tewas atau terluka.

Menurut laporan media, sebuah pos komando Rusia di wilayah Kherson dihancurkan oleh peluncur roket ganda HIMARS (Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi) Amerika. Hal ini dilaporkan oleh surat kabar online Ukrainska Pravda, mengutip dinas intelijen domestik Ukraina SBU. Oleh karena itu, sebuah rudal HIMARS jatuh saat pengarahan Resimen Senapan Bermotor ke-24 dari Divisi Senapan Bermotor ke-70.

Portal tersebut juga menerbitkan klip video yang mendokumentasikan serangan tersebut. Di mana dan kapan tepatnya kecelakaan itu terjadi masih belum jelas. Menurut informasi, delapan perwira Rusia tewas dalam serangan itu. Dikatakan bahwa enam orang terluka. Informasi tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen.

Sejauh ini, Ukraina telah menerima 20 pesawat HIMARS dari AS, dan 18 lainnya dijadwalkan akan dikirimkan dalam beberapa tahun ke depan. Angkatan Bersenjata Ukraina sering menggunakan peluncur roket untuk menghancurkan depot pasokan, markas besar, dan rute pasokan di belakang front Rusia. Serangan biasanya terjadi pada sore hari, itulah sebabnya istilah “jam tangan HIMAR” menjadi populer di media sosial.

Jangkauan rudal HIMARS yang saat ini dikerahkan di Kiev hanya sekitar 80 kilometer. Menurut laporan media, Amerika Serikat kini juga ingin mengirimkan sejumlah kecil rudal balistik jarak pendek (ATACMS) ke Ukraina. Mereka meningkatkan jangkauan HIMARS hingga 300 km. Namun rendisinya dikatakan sebagai versi khusus dari senjata jarak jauh tersebut. Dikatakan dipersenjatai dengan munisi tandan, bukan hulu ledak tunggal.

Peluncur roket berganda ringan, yang diproduksi oleh Lockheed Martin, dapat meluncurkan hingga enam rudal berpemandu presisi secara bersamaan. Prototipe tersebut dipresentasikan pada tahun 1999 dan pengembangan selesai pada tahun 2002. Sistem HIMARS terdiri dari unit peluncur bermuatan dan sistem pengendalian kebakaran, keduanya dipasang pada sasis truk standar seberat 5 ton.