Ditulis oleh Kim Seon Ah
Pada sore hari tanggal 7 Agustus, Presiden Yoon Suk-yeol menghadiri pertemuan meja bundar bisnis bilateral di sebuah hotel di Jakarta, Indonesia, sebagai bagian dari kunjungan resminya ke sana untuk menghadiri KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan ASEAN Plus Three.
Pada pertemuan meja bundar tersebut, beliau memuji hasil kerja sama ekonomi selama setengah abad terakhir dan mengusulkan strategi untuk mengembangkan kemitraan bilateral untuk 50 tahun ke depan. Tahun ini menandai peringatan 50 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara Korea dan Indonesia.
“Indonesia adalah mitra utama dalam Inisiatif Solidaritas Korea-ASEAN dan Strategi Indo-Pasifik,” kata Presiden Yoon. “Sebagai negara dengan perekonomian terbesar di ASEAN, Indonesia adalah negara yang kaya akan mineral penting.”
“Ini memiliki potensi besar untuk kerja sama dengan perusahaan-perusahaan Korea, yang merupakan industri terdepan terkemuka seperti kendaraan listrik dan baterai.”
“Indonesia juga merupakan mitra utama kami dalam menyikapi agenda global,” imbuhnya. “Seiring dengan keberanian kedua negara untuk bergerak maju menuju netralitas karbon, kami berharap adanya kerja sama penuh dalam bidang energi nuklir seperti reaktor modular kecil untuk menanggapi krisis iklim dan masalah lingkungan hidup serta mengamankan landasan bagi pasokan energi yang stabil.”
“Pertukaran dan solidaritas antar generasi mendatang merupakan landasan kerja sama dan pembangunan bilateral yang berkelanjutan,” kata Presiden. “Saya berharap pertukaran akan tumbuh lebih aktif di berbagai bidang.”
Sembilan belas pengusaha Korea menghadiri meja bundar tersebut, termasuk CEO Hyundai Motor Group Chung Euisun. Di pihak Indonesia hadir Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kesehatan Budi Sadikin, dan 17 pelaku usaha.
Enam belas nota kesepahaman disepakati selama pertemuan meja bundar di berbagai sektor seperti logam dasar, energi nuklir, mobilitas, pembangunan kota baru, kesehatan, dan listrik.
More Stories
Pasar Saham Menjanjikan: Indonesia yang Diinginkan
Lalu Lintas Udara – Kemungkinan 62 orang tewas setelah kecelakaan pesawat di Indonesia – Ekonomi
Indonesia mengurangi ekspor minyak sawit dan meningkatkan tekanan harga