Berita Utama

Berita tentang Indonesia

TikTok menghidupkan kembali e-commerce di Indonesia dengan investasi ,5 miliar

TikTok menghidupkan kembali e-commerce di Indonesia dengan investasi $1,5 miliar

Perusahaan Tiongkok TikTok pada hari Senin setuju untuk menghidupkan kembali cabang e-commerce-nya, TikTok Shop, dengan menginvestasikan $840 juta untuk membeli sebagian besar unit e-commerce GoTo di Indonesia, Tokopedia. Pembelian tersebut tampaknya memungkinkan TikTok untuk memulai kembali bisnis belanja online di negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara.

Sebuah toko TikTok di Indonesia telah ditutup setelah Presiden Joko Widodo menyerukan peraturan media sosial yang lebih ketat karena masuknya barang impor murah dari Tiongkok menyebabkan penurunan penjualan bisnis lokal secara signifikan. Aplikasi milik Tiongkok ini diberi waktu satu minggu untuk mematuhinya, dan transaksi pada aplikasinya dihentikan di Indonesia pada tanggal 4 Oktober.

Sebelum pelarangan, TikTok Shop memiliki 6 juta penjual dan 7 juta pembuat afiliasi.

Sebagai bagian dari kesepakatan yang dicapai pada hari Senin, Tokopedia dan TikTok Shop, perusahaan Indonesia, akan digabungkan di bawah Tokopedia, tetapi TikTok, yang dimiliki oleh perusahaan China Bytedance, akan membeli 75,01% Tokopedia dan memiliki saham pengendali.

Tokopedia, platform e-commerce terbesar di Indonesia, akan mendukung fitur belanja di aplikasi TikTok Shop, kata kedua perusahaan dalam pernyataan bersama.

Perjanjian tersebut juga meminta TikTok untuk berinvestasi lebih lanjut di Tokopedia, dengan total $1,5 miliar.

Regulator di Indonesia akan mengawasi kemitraan strategis ini dengan masa uji coba yang dimulai pada hari Selasa, bertepatan dengan Hari Belanja Online Nasional, sebuah program pemerintah yang dirancang untuk mengembangkan ekonomi digital Indonesia dengan mendukung usaha kecil dan menengah (UMKM). Kampanye bertajuk Beli Lokal (Beli Lokal) ini akan mempromosikan berbagai merchant di Indonesia dan akan tersedia di TikTok dan Tokopedia.

“Kedua perusahaan kami berkomitmen mendukung pertumbuhan UMKM dan mempromosikan produk-produk buatan Indonesia,” kata CEO GoTo Patrick Walujo dalam keterangan bersama.

READ  Swiss dan Indonesia: Momentum untuk Perdagangan dan Keberlanjutan

Lebih dari 90% perusahaan yang ada di aplikasi bisnis bawaan adalah UMKM.

Kedua perusahaan akan melakukan serangkaian inisiatif bersama untuk mendukung UKM, termasuk mempromosikan produk Indonesia di platform Tokopedia dan TikTok. Pelatihan akan diberikan kepada penjual di Indonesia untuk mempromosikan merek mereka di pasar internasional, sementara pusat teknologi akan dibangun untuk membina talenta teknologi lokal.

Logo perusahaan e-commerce terkemuka di Indonesia, Tokopedia, muncul di Menara Tokopedia di Jakarta pada Desember 2019. 12, 2023.

Stephanie Susilo, Head of E-commerce TikTok Indonesia, mengatakan kemitraan dengan GoTo akan membantu perusahaan “memberdayakan bisnis lokal untuk berkembang dan berkembang.”

Mayoritas penduduk Indonesia yang berjumlah lebih dari 270 juta jiwa merupakan pengguna aktif media sosial, dan TikTok berupaya mengubah 125 juta basis penggunanya menjadi pendapatan e-commerce.

Wenny Wijaya, pencipta TikTok Shop, menjual smartphone dan aksesoris di TikTok Shop ke berbagai penjual dan memiliki 239.000 pengikut secara online. Ketika TikTok dilarang pada bulan Oktober, dia kehilangan hampir $700 pendapatan bulanannya.

Setelah TikTok Shop dilarang, afiliasi kreator seperti dia hanya dapat mempromosikan produk di TikTok, dan transaksi diselesaikan di pasar online seperti Shopee, Tokopedia, atau Lazada.

“Saya senang TikTok store dihidupkan kembali dan memulai program bersama untuk lebih mempromosikan, mempromosikan, dan mengembangkan produk lokal. Hal ini tentunya akan membuka lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia,” kata Winnie.

“Munculnya TikTok Store menimbulkan efek riak yang menghambat bisnis saya,” kata Rudy Syaarfi, pedagang grosir pakaian pria Islami di Pasar Tanah Abang, pasar grosir terbesar di Jakarta. “Klien saya, sebagian besar adalah pengecer yang memiliki toko online atau offline di platform perdagangan elektronik, mereka tidak membeli produk saya seperti sebelumnya, karena banyak konsumen berbondong-bondong ke toko TikTok pada tahun 2021.

Rudy menambahkan, ia menyadari bahwa penjual offline perlu beradaptasi dengan perubahan yang dibawa oleh e-commerce, namun ia berharap pemerintah memungut pajak yang diwajibkan atas semua barang impor agar produk lokal dapat mempertahankan keunggulan kompetitif.

“Tokopedia kemungkinan besar akan memiliki perdagangan lintas batas negara [Singapore e-commerce] Shopee, jadi ini akan menjadi pertarungan antara dua raksasa.”

Beberapa informasi dalam laporan ini berasal dari Reuters.