Tampaknya perusahaan mobil Jepang Toyota berencana untuk berinvestasi miliaran di Indonesia untuk memproduksi mobil bertenaga baterai di sana sebelum akhir dekade ini. Selain itu, kendaraan hibrida akan diluncurkan dari jalur perakitan di sana.
Hal ini dinyatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Perekonomian Indonesia. Menurut laporan itu, Toyota berencana menginvestasikan lebih dari Rp 27 triliun atau 1,77 miliar euro di negara Asia Tenggara itu selama lima tahun ke depan untuk memproduksi mobil listrik. Menteri Ekonomi Indonesia Erlanga Hartarto mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Toyota telah menginvestasikan 14 triliun rupiah di negara itu sejak 2019.
Sehari sebelum pengumuman itu diterbitkan, menteri berada di Tokyo dan bertemu antara lain Wakil Presiden Toyota Shigeru Hayakawa, tulis Reuters. Dalam pernyataan Indonesia, Toyota menegaskan rencana investasi secara prinsip. “Kami berharap pemerintah Indonesia memahami dengan tambahan investasi ini bahwa kami serius berinvestasi di kendaraan listrik,” kata Deputi Toyota Hayakawa seperti dikutip.
Pernyataan Indonesia selanjutnya mengatakan bahwa Toyota pada awalnya akan memproduksi “berbagai jenis kendaraan listrik hibrida” di Indonesia selama empat tahun ke depan. Namun, Toyota menolak memberikan rincian investasi yang dibahas pada pertemuan tersebut kepada Reuters.
Target Indonesia hanya memiliki mobil dan sepeda motor listrik pada tahun 2050. “Saya kira permintaan mobil listrik, baik roda empat maupun roda dua, akan terus tumbuh di Indonesia dan ASEAN,” kata Menteri Airlanga usai pertemuan di Tokyo. Dengan cadangan nikel yang besar, Indonesia ingin mengembangkan industri baterai sendiri dan menjadi pusat global untuk produksi dan ekspor kendaraan listrik.
Beberapa perusahaan Asia lainnya telah mengumumkan investasi signifikan dan proyek nyata untuk e-mobilitas di Indonesia, termasuk Hyundai Motor Group dan pembuat baterai LG Energy Solution dari Korea Selatan, serta raksasa industri China CATL.
@reuters.com
More Stories
Wanita kaya merangsang pariwisata kesehatan
Hari pertama Piala Dunia di Singapura dibatalkan karena buruknya udara
Asap mematikan menyelimuti Indonesia – DW – 28 Oktober 2015