Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Tragedi di Indonesia: Larangan seumur hidup untuk perwakilan klub

Tragedi di Indonesia: Larangan seumur hidup untuk perwakilan klub

Setelah kepanikan yang mengerikan di sebuah stadion sepak bola di Indonesia, ada lebih banyak konsekuensi pribadi. Di antara yang tewas ada banyak anak di bawah umur.

Stadion Kanjuruhan di Malang pascatragedi.
Aliansi Film / AA

Dua ofisial Arema FC diskors seumur hidup pada Selasa. Hal tersebut diumumkan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. “Abdul Haris senior match organizer, dan Suko Sudrisno koordinator keamanan pertandingan, dilarang mengikuti kegiatan sepak bola seumur hidup,” kata Erwin Tobing, anggota Komite Regulasi Federasi (PSSI).

Selain itu, Arema FC tidak akan diizinkan untuk memainkan pertandingan lagi selama sisa musim ini dan akan didenda 250 juta rupee ($18.000), menurut PSSI. Kapolres Malang Kota dibebastugaskan pada Senin. 9 petugas lagi diskors.

Lebih dari 130 orang meninggal

Menurut petugas, lebih dari 130 orang tewas dan sekitar 300 orang luka-luka, beberapa serius, dalam kepanikan yang pecah di Stadion Kanjuruhan di Pulau Jawa setelah pertandingan antara Arema dan Persebaya akhir pekan lalu. Para pejabat mengatakan puluhan anak di bawah umur termasuk di antara yang tewas. Polisi menggunakan gas air mata yang berat dan banyak korban meninggal karena kekurangan oksigen.

READ  Penambangan nikel mengancam hutan hujan Indonesia