Umat Kristen di Indonesia Menyambut Rintangan Baru Terhadap Islamis
18.06.2021
Jakarta. Umat Katolik di Indonesia menyambut baik ujian sentimen baru tentang perekrutan pegawai negeri sipil untuk mencegah pengaruh Islam radikal dalam pelayanan publik. Termasuk di dalamnya peninjauan sikap terhadap akidah negara Pancasila sebagai bagian dari konstitusi, yang juga mencakup penghormatan terhadap agama lain. “Pelayanan publik harus benar-benar bebas dari radikalisasi. Kami ingin orang-orang yang setia pada ajaran nasional dan mengusir mereka yang menentangnya,” kata perwakilan Konferensi Waligereja Indonesia untuk Pertanyaan Publik, Paulos Siswantoko, seorang Asia. Layanan Pers Ucanews (Kamis).
Wakil Presiden Institut Sitara untuk Demokrasi dan Perdamaian, Bonar Tigor Nepospos, juga menyambut baik langkah tersebut: “Pegawai negeri harus menghormati keragaman. Tes baru ini seharusnya tidak hanya berlaku untuk pelamar, tetapi juga untuk mereka yang sudah bekerja di instansi pemerintah.”
Di negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia (sekitar 210 juta), Islam politik radikal telah tumbuh dalam beberapa tahun terakhir, termasuk kelompok teroris kekerasan seperti Jemaah Islamiyah dan Jamaat Ansharut Dawla (JAD). Anggota Front Pembela Islam yang sekarang dilarang serta Partai Pembebasan Indonesia Salafi telah menyusup ke bagian dari layanan sipil dan partai-partai dan lembaga-lembaga Islam. Di antara teroris yang ditangkap adalah JAD yang Serangan 2018 terhadap gereja-gereja di Surabaya dan 2021 aKatedral Katolik uf Makassar di Provinsi Sulawesi Selatan Bertanggung jawab juga berkomitmen. (KNA)
Rekomendasi Editor
“Penyelenggara. Ahli media sosial. Komunikator umum. Sarjana bacon. Pelopor budaya pop yang bangga.”
More Stories
Para migran tinggal di pulau tropis terpencil: ‘Terkadang mereka merasa sedikit kesepian’
Pekan Film Indonesia di FNCC – Allgemeine Zeitung
Seorang binaragawan meninggal setelah mengalami kecelakaan menggunakan dumbel seberat 210 kg