Negara kepulauan terpadat di dunia, yang telah terpukul keras oleh epidemi di Asia Tenggara, berencana untuk memulai vaksinasi massal pada hari Rabu. Presiden Joko Widodo ingin menjadi yang pertama divaksinasi untuk menunjukkan kepada warga bahwa obat itu aman.
Menurut Direktur Badan Obat, Benny Luketo, keputusan persetujuan akan didasarkan pada hasil awal uji coba tahap akhir vaksin Corona di Indonesia, Brasil, dan Turki. Dengan demikian, vaksin tersebut telah menunjukkan khasiat 65 persen di Indonesia, 78 persen di Brasil, dan 91 persen di Turki. “Angka-angka ini sangat penting bagi upaya kami untuk menahan COVID-19,” kata Loquito dalam konferensi pers.
Berbeda dengan negara lain, Indonesia ingin memvaksinasi anak muda berusia 18-59 tahun setelah petugas kesehatan agar cepat mencapai kekebalan kelompok. Negara kepulauan berpenduduk lebih dari 270 juta orang ini telah menerima tiga juta dosis vaksin Sinovac sejauh ini. 15 juta kaleng lagi akan diproduksi oleh perusahaan farmasi milik negara Indonesia, BioPharma.
Pekan lalu, para pemimpin agama di Majelis Ulama Muslim menyatakan vaksin itu halal (“murni”), artinya dibuat tanpa produk babi, sehingga cocok untuk umat Islam.
“Penyelenggara. Ahli media sosial. Komunikator umum. Sarjana bacon. Pelopor budaya pop yang bangga.”
More Stories
Para migran tinggal di pulau tropis terpencil: ‘Terkadang mereka merasa sedikit kesepian’
Pekan Film Indonesia di FNCC – Allgemeine Zeitung
Seorang binaragawan meninggal setelah mengalami kecelakaan menggunakan dumbel seberat 210 kg