Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Yesus tidak lagi memiliki nama Islam di Indonesia

Yesus tidak lagi memiliki nama Islam di Indonesia

Di masa depan, pemerintah Indonesia akan menggunakan nama yang umum digunakan oleh umat Kristen di negara tersebut daripada nama Muslim “Isa Al Masih” dalam bahasa nasional untuk Yesus. Dalam pengumuman resmi pemerintah seperti peraturan hari libur, “Yesus Kristus” harus digunakan dalam bahasa nasional, Bahasa Indonesia, bukan nama Arab, seperti di masa depan. Layanan pers Masyarakat Misi Kepausan “Perkelahian” pada akhir pekan dideklarasikan.

Perubahan tersebut diumumkan pada pertengahan September pada konferensi pers bersama antara Kementerian Agama, Kementerian Tenaga Kerja, dan Organisasi Negara. Di Indonesia, ada tiga hari raya umat Kristiani yang menjadi hari libur nasional: Wafat Isa al Masih (Jumat Agung), Kenaikan Isa al Masih (Hari Raya Kenaikan Isa al-Masih) dan Hari Raya Natal (Natal). Nantinya, nama resmi hari raya harus memuat nama Kristen Yesus. Wakil Menteri Agama Saibul Rahmat Dasuki mengatakan, perubahan ini dilakukan atas usulan umat Kristen Protestan dan Katolik di Tanah Air. Kementerian Agama sedang menyiapkan rancangan peraturan presiden untuk resmi melaksanakan perubahan nama tersebut.

Indonesia mempunyai populasi Muslim terbesar di dunia. Dari 280 juta penduduk, 240 diantaranya beragama Islam, dan Kristen berjumlah 10 persen (7 persen Protestan, 3 persen Katolik) yang merupakan agama terbesar kedua. Tahun 2017 berlangsung di ibu kota Jakarta Hari Pemuda Katolik Asia alih-alih. Aktivis hak-hak sipil baru-baru ini Hukum penodaan agama dilarang di negara ini diperingatkan. Setelah Serangan pembakaran Muslim terhadap gereja Organisasi bantuan Missio telah memperingatkan pengaruh ekstremis di Arab Saudi. Meski Islam bukan agama negara, warga negara wajib menganut salah satu dari lima agama resmi. Selain Islam, yang termasuk di dalamnya adalah Kristen, Budha, Konghucu, dan Hindu.

Yesus disebut “Isa” dalam Islam. Dihormati sebagai salah satu nabi terpenting, tetapi bukan sebagai anak Tuhan. Ia dijuluki al-Masih atau Sang Mesias. Namanya muncul dua puluh kali dalam Al-Qur’an. (fxn)