kelompok Yili
BALI, Indonesia, 14 April /PRNewswire/
KTT G20 2022 diadakan di Bali, Indonesia pada 15-16 November, dengan tema “Heal Together, Prepare Stronger”. Yili Group dinobatkan sebagai mitra produk susu KTT G20. Guidai Ice Cream yang diproduksi oleh PT Yili Indonesia Dairy Company akan disajikan dalam berbagai rasa yang menyegarkan kepada para peserta dari seluruh dunia.
Coba siaran pers multi-saluran interaktif lengkap di sini: https://www.prnasia.com/mnr/yiligroup_202211.shtml
Eddy Prio Bambudi, peserta KTT G20 di Indonesia dan Wakil Menteri Kerjasama Ekonomi Internasional di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, mengakui dukungan aktif Yili untuk acara tersebut: “Kesehatan masyarakat merupakan fokus penting dari KTT tahun ini. -Produk susu berkualitas membantu kita menjalani Hidup Lebih Sehat dan Lebih Kuat, yang selaras dengan moto KTT: “Sembuh Bersama, Pulihkan Lebih Kuat.” Kerja sama antara Yili dan KTT G20 kuat dan kami sangat senang dengan kemitraan yang berkelanjutan.”
Pan Gang, Chairman dan Chairman Yili Group, berkata: “Pembangunan global memerlukan sinergi global. Sebagai mitra produk susu di KTT G20, Yili akan terus berbagi produk sehat dengan dunia, mempromosikan gaya hidup sehat, mendukung pembangunan hijau dan berkelanjutan, dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi global.”
Membangun dunia yang lebih sehat
Yili telah meningkatkan upayanya untuk mengglobal dalam beberapa tahun terakhir. Yili Indonesia Dairy Manufacturing Base adalah fasilitas manufaktur digital inovatif yang dilengkapi dengan teknologi terkini. Produksi harian yang direncanakan pada tahap pertama proyek ini adalah 159 ton produk es krim.
Yili Indonesia Dairy berkomitmen untuk berkoordinasi dan berbagi sumber daya dengan anak perusahaan Yili lainnya di seluruh dunia.
Mempromosikan keberlanjutan
Yili berkomitmen untuk membantu komunitas lokal membangun masyarakat, ekonomi, dan lingkungan yang berkelanjutan melalui aktivitas luar ruangannya.
“Perlindungan lingkungan dan pembangunan rendah karbon telah menjadi prioritas kami sejak awal. Tujuan kami tidak hanya menjadi produsen susu yang diakui, tetapi juga mengadvokasi praktik hijau dan rendah karbon di Indonesia,” kata presiden Yili Indonesia Dairy .
Yili Indonesia Dairy telah membangun sistem pengolahan air limbah rumah tangga dengan kapasitas produksi harian sebesar 2.800 ton. Teknologi hemat energi dan pengurangan emisi digunakan untuk membangun fasilitas cerdas dan ramah lingkungan ini.
Selain itu, Yili telah mengimplementasikan 14 program bantuan untuk membantu Indonesia melawan pandemi COVID-19 dan krisis lainnya. Tahun ini, Yili bekerja sama dengan Komite G20 untuk mendukung konservasi terumbu karang di Taman Nasional Komodo.
Bertujuan untuk operasi yang lebih lokal
Sebagai bagian dari proses pelokalan, Yili juga berfokus untuk mengidentifikasi dan memelihara bakat lokal. Saat ini, Yili Indonesia Dairy mempekerjakan total 728 orang, dengan lebih dari 97% tenaga kerja lokal. Perusahaan telah menjalin kemitraan dengan lebih dari 100 pemasok domestik berkualitas tinggi.
Selain itu, Yili telah bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia untuk meluncurkan program kemitraan rantai pasokan. Langkah-langkah dukungan mulai dari insentif kebijakan dan layanan teknologi hingga kerja sama industri dan penguatan manajemen telah diperkenalkan untuk memungkinkan pengembangan mitra lokal Yili yang sehat dan berkelanjutan.
gambar – https://mma.prnewswire.com/media/1949795/image1.jpg
gambar – https://mma.prnewswire.com/media/1949796/image2.jpg
Lihat konten asli: https://www.prnewswire.com/news-releases/yili-appointed-g20-g20-summit-official-dairy-partner-301682548.html
Komunikasi media:
Konten asli dari: Yili Group, ditransmisikan oleh news aktuell
“Penggemar twitter yang bangga. Introvert. Pecandu alkohol hardcore. Spesialis makanan seumur hidup. Ahli internet.”
More Stories
Hari pertama Piala Dunia di Singapura dibatalkan karena buruknya udara
Asap mematikan menyelimuti Indonesia – DW – 28 Oktober 2015
Indonesia: Situasi penyandang disabilitas intelektual masih genting