Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Zelensky: Pembatasan UE pada impor biji-bijian Ukraina ‘tidak dapat diterima’

Zelensky: Pembatasan UE pada impor biji-bijian Ukraina ‘tidak dapat diterima’

Perang Ukraina

Diperbarui pada 24/07/2023 pukul 23:23

Banyak negara UE tidak mau mengimpor biji-bijian Ukraina agar tidak membahayakan ekonomi lokal. Oleh karena itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sangat kritis.

Lebih banyak berita tentang perang di Ukraina

Orang Ukraina Presiden Volodymyr Zelensky Dia mengkritik keras kemungkinan perpanjangan pembatasan impor biji-bijian dari negaranya ke Uni Eropa. Dalam pidato video Senin malamnya, Zelensky mengatakan setiap perpanjangan pembatasan itu “sama sekali tidak dapat diterima dan terus terang anti-Eropa”. Zelensky menambahkan bahwa Eropa memiliki “kapasitas institusional untuk bertindak lebih rasional daripada menutup perbatasan pada komoditas tertentu”.

Negara-negara Uni Eropa mengeluhkan penurunan harga

Tetangga barat Ukraina, Bulgaria, Hongaria, Polandia, Rumania, dan Slovakia pekan lalu meminta UE untuk memperpanjang pembatasan impor biji-bijian dan produk pertanian lainnya dari Ukraina, yang akan berakhir pada pertengahan September. Sekarang Zelensky berkata dia berharap “pihak Eropa akan memenuhi kewajibannya”.

Pada akhir April, Uni Eropa setuju dengan Bulgaria, Hongaria, Polandia, Rumania, dan Slovakia tentang langkah-langkah perlindungan bagi produsen gandum, jagung, rapeseed, dan biji bunga matahari dari negara-negara tersebut. Petani dari negara tetangga Uni Eropa sebelumnya mengeluhkan harga yang lebih rendah yang disebabkan oleh produk pertanian dari Ukraina. Pembatasan impor diperpanjang pada bulan Juni, tetapi hanya sampai pertengahan September.

Rusia mengancam ekspor biji-bijian Ukraina melalui laut

Akibat perang agresi Rusia, Ukraina kurang mampu mengekspor produk pertanian melalui laut, melainkan menggunakan jalur darat melalui Uni Eropa. Meskipun komoditas pertanian sebenarnya seharusnya diekspor ke negara lain di Afrika, misalnya, mereka sering tetap berada di negara tetangga Ukraina, di mana mereka menjamin silo penuh dan harga produsen yang jauh lebih rendah.

Masalah ini kembali menjadi fokus setelah kesepakatan dengan Rusia untuk mengekspor biji-bijian Ukraina melintasi Laut Hitam berakhir pada hari Senin.

Pada hari Senin, Lituania mendesak Uni Eropa untuk menggunakan pelabuhan dari tiga negara Baltik untuk mengekspor biji-bijian Ukraina. Dalam sepucuk surat kepada Komisi UE, tiga menteri Lituania menyebut pelabuhan Baltik sebagai “alternatif yang dapat diandalkan untuk pengangkutan lebih lanjut produk Ukraina.” Dalam surat yang dilihat oleh AFP, para menteri memperkirakan bahwa negara-negara Baltik dapat membantu mengangkut 25 juta ton biji-bijian setiap tahunnya. (MSS/AFP)