Berita Utama

Berita tentang Indonesia

130 kilometer di belakang garis depan: Ukraina kemungkinan besar akan menghancurkan kamp Rusia dengan drone yang menjadi saksi

130 kilometer di belakang garis depan: Ukraina kemungkinan besar akan menghancurkan kamp Rusia dengan drone yang menjadi saksi

130 kilometer di belakang depan
Ukraina kemungkinan akan menghancurkan kamp Rusia dengan drone saksi

Dengarkan materinya

Versi audio ini dibuat secara artifisial. Informasi lebih lanjut | Kirimkan pendapat Anda

Rusia meneror penduduk sipil di Ukraina dengan bom, rudal jelajah, dan drone. Tampaknya Ukraina kini telah memberikan pukulan telak terhadap UAV tipe Shahed.

Ukraina mengatakan pihaknya menghancurkan gudang drone Shahed di pangkalan Rusia. Angkatan Laut Ukraina membaginya Facebook Dia menunjuk pada gambar satelit dari bangunan yang hancur, yang diduga menunjukkan kerusakannya.

Menurut informasi, sasaran yang diserang adalah tempat penyimpanan dan persiapan drone buatan Iran. Selain itu, terdapat juga pusat kendali dan komunikasi kendaraan udara tak berawak di pangkalan Bandara Militer Yeysk di wilayah Krasnodar Rusia.

Banyak pelatih dan tentara dilaporkan tewas dalam serangan yang terjadi lebih dari 100 kilometer di belakang garis depan. Informasi yang diberikan oleh pihak Ukraina tidak dapat diverifikasi secara independen. Tidak ada pernyataan mengenai hal ini dari pihak Rusia.

Menurut surat kabar Kyiv Independent, serangan itu diyakini terjadi pada hari Jumat. Pada hari itu, Staf Umum Ukraina melaporkan serangan pesawat tak berawak terhadap kilang minyak serta pangkalan Shahed. Kebakaran terjadi di setidaknya salah satu kilang yang diserang akibat serangan tersebut. Dua orang terluka.

Rusia mengklaim telah menembak jatuh lebih dari 100 drone Ukraina dalam serangan itu, banyak di antaranya berada di Krimea. Dia menambahkan bahwa beberapa kapal yang dikendalikan dari jarak jauh juga berhasil dipukul mundur.

Rusia sering menyerang fasilitas sipil di Ukraina dengan drone. Infrastruktur energi negara ini menjadi sasaran khusus. Selain drone Shahed, berbagai jenis rudal jelajah dan bom luncur juga digunakan berulang kali.

READ  Berita Panas: Suhu tercatat di enam negara bagian - empat kali di atas 40 derajat