Berita Utama

Berita tentang Indonesia

174 tewas terinjak-injak setelah pertandingan sepak bola di Indonesia

174 tewas terinjak-injak setelah pertandingan sepak bola di Indonesia

© 1&1 Surat & Media/Spot di Berita

Diperbarui pada 02/10/2022 pada 09:38

  • Kerusuhan dan kepanikan meluas menyusul pertandingan sepak bola di Indonesia.
  • Sedikitnya 174 orang tewas.

Lebih banyak tema panorama dapat ditemukan di sini

Korban tewas akibat terinjak-injak setelah pertandingan sepak bola di provinsi Jawa Timur Indonesia telah meningkat menjadi 174. Demikian disampaikan Wakil Gubernur Daerah, Emir Dardak, di Kompas TV, Minggu. Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan para pendukung kerusuhan, kata kepala polisi provinsi Nico Affinta pada konferensi pers sebelumnya.

Stasiun radio Affinta Elshinda dan stasiun tvOne melaporkan bahwa 34 orang meninggal di lapangan Stadion Kanjuruhan, sementara semua lainnya meninggal di rumah sakit. Dia awalnya tidak memberikan informasi apa pun tentang alasan kerusuhan itu.

Pada kategori pertama kegiatan olahraga harus dihentikan

Kerusuhan pecah usai pertandingan divisi satu antara Arema FC melawan Persebaia FC. Menyusul kekalahan 3-2 Arema, ribuan penonton memadati lapangan di Malang. Foto yang diposting di situs tvOne menunjukkan, antara lain, mobil yang hancur total di stadion. Dan gambar menunjukkan badai alun-alun dan awan asap di alun-alun dan kemegahan.

Presiden Indonesia Joko Widodo menyerukan penyelidikan “menyeluruh” dalam pidatonya. Menurut pernyataannya sendiri, ia juga memerintahkan penghentian kegiatan olahraga di divisi pertama sambil menunggu penyelidikan dan evaluasi perbaikan oleh asosiasi Indonesia PSSI. Widodo menghibur para korban.

Kelompok hak asasi manusia Amnesty International telah menyerukan penyelidikan atas penggunaan gas air mata oleh polisi. “Kita harus memastikan bahwa tragedi memilukan seperti itu tidak pernah terjadi lagi,” kata Usman Hamid dari Amnesty International dalam sebuah pernyataan. Gas air mata tidak boleh digunakan di lokasi tertentu. (ff/dpa)

READ  Indonesia Bangun Ibu Kota Baru: Urban Utopia atau Risiko Lingkungan?

Menjelang salah satu bencana stadion terburuk sepanjang masa, penggemar tim tuan rumah di Malang turun ke lapangan – dan kemudian semua ingin pergi ke jalan keluar yang sama. © ProSiebenSat.1

Gambar Penggoda: © dpa / Yudha Prabowo / AP / dpa