Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Indonesia: 127 tewas dalam pertandingan sepak bola

Indonesia: 127 tewas dalam pertandingan sepak bola

Status: 02.10.2022 03:25

Usai pertandingan sepak bola di Indonesia, ribuan penonton memadati alun-alun. Polisi menggunakan peluru gas air mata. Sedikitnya 127 orang tewas. 180 orang lainnya terluka.

Sedikitnya 127 orang tewas dalam kerusuhan menyusul pertandingan sepak bola di provinsi Jawa Timur, Indonesia. 180 orang lainnya terluka. Usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, para pendukung tim yang kalah turun ke lapangan.

Kapolda Jawa Timur Niko Afinta mengatakan kepada wartawan bahwa polisi menembakkan gas air mata ke dalam penyerbuan. Stasiun radio Affinta Elshinda dan stasiun tvOne melaporkan bahwa 34 orang meninggal di lapangan Stadion Kanjuruhan, sementara semua lainnya meninggal di rumah sakit.

Meninggal karena kekurangan oksigen

“Dalam peristiwa ini, 127 orang tewas, dua di antaranya dari Polri,” kata Irjen Afinda seperti dikutip. Menurut Affinta, kebanyakan orang meninggal karena kekurangan oksigen. Banyak korban terinjak-injak hingga tewas. 13 kendaraan, termasuk sepuluh kendaraan polisi, rusak dalam kerusuhan tersebut. Foto yang diposting di situs tvOne menunjukkan, antara lain, mobil yang hancur total di stadion.

Klub menyampaikan belasungkawa mereka

Klub sepak bola Arema dan Persebeya menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan keluarga mereka. “Arema FC menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah yang terjadi di Kanjuruhan. Manajemen Arema FC juga bertanggung jawab atas penanganan para korban, baik yang meninggal maupun yang luka-luka,” kata bos klub Abdul Haris.

Klub akan mendirikan pusat krisis dan pusat informasi korban. “Kepada keluarga korban, manajemen Arema FC meminta maaf dan siap memberikan santunan. Manajemen siap menerima usulan penanggulangan bencana agar banyak orang yang terselamatkan,” kata Haris.

Tidak ada pertandingan kandang sepanjang musim

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (BSSI) menangguhkan divisi satu selama satu minggu. Arema dilarang bermain di kandang selama sisa musim ini. Selain itu, asosiasi membentuk komite penyelidikan untuk mulai bekerja pada hari Minggu.

“PSSI menyayangkan tindakan suporter Armenia di Stadion Kanjuruhan. Kami meminta maaf dan meminta maaf kepada keluarga korban dan semua yang terlibat dalam insiden itu,” kata Mochamad Iriawan, presiden federasi. Polisi akan membantu penyelidikan. Di Indonesia, rivalitas antar klub begitu kuat sehingga sering terjadi kasus kekerasan antar suporter dalam pertandingan sepak bola.