Filmnya bagus, film Kidwa yang bisa jadi drama sekaligus aksinya
JAKARTA (ANTARA) – Wahana Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Teater Keong Emas melakukan syuting “The Glorious Island of Komodo” (Pulau Komodo Yang Agung) melalui kapal pesiar Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Film ini menjadi pembuka dari seluruh rangkaian film serial inspiratif The Hidden Gem of Nusantara (Harta Tersembunyi di Bumi Nusantara),” kata Produser Essence Film Herijanto Judarta usai Gala Premier Film Series Nusantara Indonesia di Teater Keong Emas TMII, Jakarta Timur, Gomat.
Dalam film serial ini, Heri ingin menerjemahkan visi misi TMII dan nilai Bhinneka Tunggal Ika menjadi sebuah sajian audio visual yang menceritakan keharmonisan paripurna dari meinedahan alam, keragaman budaya dan kearifan Lokal di berbagai destinasi wisata Indonesia.
Tak Hani Ito, CEO Mahaka Visual Indonesia (MVI) bertugas merancang konsep fantastis, salah satu film terbaik yang pernah dibuat dalam sebuah film seri.
“Konsep semangat tersebut berupa cerita nyata dari kehidupan anak-anak Nusantara yang memiliki daya juang tinggi dalam kesekharian untuk mencapai cita-cita,” ujarnya.
Dikumpulkan dari Taman Nasional Pulau Komodo di Pulau Labuan Bajo, “The Glorious Komodo Island” adalah film yang menarik perhatian (Pengalaman mendalam/ imersif) Bagi penonton melalui medialayar raksasa berukuran 30×20 meter.
Film inspiratif Dia Berharap Perdana yang diproduksi oleh Selama Hari Itu Bisa Menjadi Pengingat, Pemberi Semangat Sekaligus Ucapan terima kasih Bagi Seluruh Masyarakat Indonesia, yang telah dianugerahi berbagai meinedahan alam dan nilai budaya yang luhur.
“Pertama ini tampilkan yang ringan dulu, nanti di film kedua mungkin ada drama dan aksinya (sebuah aksi)”Ugarnia.
yang kedua akan diproduksi pada film akhir November 2023, yang ketiga diproduksi pada film Februari 2024, dan yang keempat akan diproduksi pada film Mei 2024.
“Kita seh film seri bercita-cita, Nusantara bisa menjadi ensiklopedia,” Harap Heri.
Candra Augustinus berkontribusi pada penciptaan dan penyediaan produksinya dengan merancang dan membantu produksi rangkaian film yang inspiratif.
Candra Yang Bernah Mindapatkan menciptakan film dokumenter Yang Deputnia melalui petualangan indah di Mankanigara, ia mewujudkan semangat baru yang menarik lebih banyak ide sinematik dalam film ini dan berkontribusi pada produksi rangkaian film yang menginspirasi. SAYA.
Menurut Candra, berbagai nilai-nilai positif dalam kemanusiaan yang disampaikan, terutama semangat juang anak-anak Nusantara.
Karena saya yakin, inspirasi film tersebut adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh orang lain yang dikembangkan oleh banyak generasi.
Film ini diproduseri oleh Fahri Muhammad, yang terkenal beraktivitas di Jaringan Academy di Indonesia, dan aktris Patricia Yosita Hapsari, yang pernah mengikuti pelatihan di Indonesia National dan tampil di Indonesia dan Mankanigara, Serta Christoforos Fiu, Seurang Pengusaha Muda dan berlatih musik di Indonesia .
Yosita Yang Sudah membawakan penampilan gemilang dari Kabang Ulahiraja Renang, menikmati pelayaran Indonesia merantau ke dunia Yang Tada Tanding Di Dunya.
Sehingga, hal ini turut memperkuat nasionalisme Indonesia, Malawi Karia yang vokal dan visual.
Paket permainan: Pesan Stasiun LRT TMII gratis Anda
Baka Game: Iriana Berlihatkan Mini Indonesia TMII Kepada Pendamping Mitra Asia
Baccalaureate Game: Duduk, nasi goreng dan bali atau TMII? Aku suka Kim Bum
Biwarta: Petapa yang Bijaksana
Editor: Janet Dergantara
Hak Cipta © Antara 2023
“Penyelenggara. Ahli media sosial. Komunikator umum. Sarjana bacon. Pelopor budaya pop yang bangga.”
More Stories
Para migran tinggal di pulau tropis terpencil: ‘Terkadang mereka merasa sedikit kesepian’
Pekan Film Indonesia di FNCC – Allgemeine Zeitung
Seorang binaragawan meninggal setelah mengalami kecelakaan menggunakan dumbel seberat 210 kg