LOMBOK, Indonesia, 1 Maret 2019 /PRNewswire/ — Pertemuan kedua Health Working Group (HWG) memimpin para pemimpin dunia untuk meluncurkan dana darurat global baru untuk pandemi di masa depan yang berfokus pada memfasilitasi berbagi data sekuensing genetik yang lebih baik serta tentang bagaimana Dana Pendanaan Menengah (FIF) akan bekerja. ) dari Bank Dunia dalam mempersiapkan pandemi di masa depan.
Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadkin telah mendorong negara-negara anggota G20 untuk tidak membiarkan pandemi berlalu tanpa mengambil pelajaran berharga.
“Hanya melalui gempa-gempa besar muncul gunung-gunung tinggi. Saya yakin ini tidak hanya berlaku untuk gunung berapi, tetapi juga bagi kita manusia. Di setiap krisis juga ada peluang besar,” katanya di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia.
Isu utama yang dibahas pada pertemuan 6-8 Juni 2022 adalah memobilisasi dana untuk upaya tanggap pandemi di masa depan.
Negara-negara anggota G20 membahas pelajaran yang dipetik dari keberhasilan penanggulangan medis seperti akselerator COVAX dan ACT, yang telah bekerja secara efisien dalam meluncurkan vaksin, terapi, dan diagnostik selama pandemi.
G20 dan mitranya seperti B-GISAID, sekarang menangani pengawasan genetik yang lebih baik dan mekanisme berbagi data yang andal yang akan memungkinkan dunia untuk dengan cepat mengidentifikasi patogen baru yang dapat menimbulkan ancaman baru bagi keamanan kesehatan global.
“Kami membutuhkan platform koordinasi yang lebih permanen yang dapat menangani lima area inti: akses ke tindakan pencegahan, koordinasi darurat, pengintaian kolaboratif, perlindungan masyarakat, dan perawatan klinis untuk pasien yang membutuhkan,” kata menteri kesehatan.
Indonesia telah berjanji untuk menyumbangkan US$50 juta untuk dana tersebut. Sebagai bagian dari mandat kepresidenan G20, Indonesia juga akan bekerja dengan organisasi dan donor untuk memastikan bahwa dana tersebut menguntungkan negara-negara sasaran yang tepat untuk menghindari konflik kepentingan antara donor dan organisasi.
Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Sekretaris Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, dipuji karena menjadikan kepresidenan Indonesia memprioritaskan pembuatan arsitektur sistem kesehatan global dan menempatkannya dalam agenda G20.
“Kita harus belajar dari pelajaran yang diberikan pandemi ini kepada kita karena ini bukan yang terakhir,” kata Dr. Tedros.
Untuk upacara pembukaan pleno Kelompok Kerja Kesehatan dan konferensi pers lihat
https://www.youtube.com/c/KementerianKesehatanRI.
gambar –
https://mma.prnewswire.com/media/1835386/52125930441_50fc2d3444_6k.jp
J
More Stories
Pasar Saham Menjanjikan: Indonesia yang Diinginkan
Lalu Lintas Udara – Kemungkinan 62 orang tewas setelah kecelakaan pesawat di Indonesia – Ekonomi
Indonesia mengurangi ekspor minyak sawit dan meningkatkan tekanan harga