Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Ekspor minyak sawit terhenti: Indonesia mengakhiri ekspor bahan mentah

Ekspor minyak sawit terhenti: Indonesia mengakhiri ekspor bahan mentah

Produsen terbesar di dunia
Negara asing tidak lagi menerima minyak sawit – Indonesia menghentikan ekspor

Bekerja di perkebunan kelapa sawit: Seorang pemuda membawa seikat buah di bahunya di pulau Kalimantan.

© Christian Ulrich//Aliansi Gambar

Di Indonesia, minyak sawit menjadi sangat langka dan mahal sehingga pemerintah khawatir akan terjadinya protes rakyat dan kerusuhan sosial. Oleh karena itu, ekspor bahan mentah kini dihentikan.

Indonesia akan berhenti mengekspor minyak sawit dan minyak nabati lainnya mulai hari Kamis. Presiden Joko Widodo membenarkan langkah tersebut pada Jumat pekan lalu karena kekurangan bahan baku di dalam negeri. Larangan ekspor tersebut berlaku untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. Negara Asia Tenggara adalah pengekspor minyak sawit terbesar di dunia.

Di Indonesia, minyak sawit, yang terutama digunakan untuk menyiapkan makanan, mengalami kekurangan pasokan sejak bulan November. Saat itu, ekspor meningkat tajam akibat kenaikan harga di pasar dunia – yang pada akhirnya menyebabkan kenaikan harga. Karena perang yang terjadi di Ukraina, hal ini menjadi lebih parah lagi – Ukraina dan Rusia merupakan salah satu produsen dan eksportir minyak bunga matahari terbesar.

Di Indonesia, tingginya harga minyak sawit memicu protes di dalam negeri. Pemerintah di Jakarta khawatir akan terjadinya kerusuhan sosial dan destabilisasi di negara kepulauan berpenduduk 270 juta jiwa itu. Saat mengumumkan larangan ekspor pada Jumat lalu, Presiden Widodo mengatakan pemerintah akan memantau perkembangannya dengan cermat sampai tersedia cukup minyak dengan harga yang wajar lagi.

Larangan ekspor minyak sawit memang kontroversial

Ekonom Bhima Yudhisthira, direktur Pusat Masalah Ekonomi dan Hukum yang berbasis di Jakarta, mengkritik keputusan tersebut pada hari Sabtu dan memperingatkan akan adanya protes dari negara-negara pengimpor. Ekspor tidak perlu dihentikan sepenuhnya. Sebaliknya, pemerintah harus memberlakukan peraturan yang mewajibkan eksportir menjual 20% produksinya di pasar lokal. Dede Sitoros dari partai berkuasa PDI-P juga memperingatkan bahwa larangan ekspor dapat membahayakan masa depan petani kecil dan perusahaan kelapa sawit menengah di negara ini.

Ekspor minyak sawit sudah dibatasi pada bulan Januari. Batas harga telah ditetapkan di negara tersebut. Pada bulan April, Widodo mengumumkan pembayaran bantuan kepada masyarakat miskin agar mereka dapat membeli minyak.

Namun, rak-rak di supermarket dan kios di pasar seringkali kosong. Di seluruh negeri, orang-orang mengantri di titik-titik penjualan untuk mendapatkan minyak dengan harga diskon.

Beberapa hari yang lalu, Jaksa Penuntut Umum menangkap seorang pejabat tinggi di Kementerian Perdagangan yang disebut-sebut telah menerbitkan izin ekspor minyak sawit dengan imbalan suap. Perwakilan perusahaan juga ditangkap.

Produksi minyak sawit merupakan masalah lingkungan yang besar

Minyak sawit berwarna merah kecoklatan diperoleh dari inti minyak sawit. Ada juga minyak inti sawit yang terbuat dari biji buahnya. Minyak sawit terutama digunakan di Asia untuk menggoreng dan menggoreng. Namun juga terdapat pada banyak makanan, misalnya pada margarin, coklat, olesan yang mengandung coklat, es krim, makanan yang dipanggang, pizza dan produk jadi lainnya. Minyak sawit juga dicampur ke dalam pakan ternak, deterjen, sabun, kosmetik, lilin dan pelumas yang mengandung minyak sawit dalam persentase yang tinggi. Bahan bakunya juga digunakan untuk biofuel.

Indonesia telah dikritik karena menghancurkan hutan hujannya untuk menanam kelapa sawit. Deforestasi untuk perkebunan kelapa sawit merupakan masalah lingkungan yang besar karena habitat spesies hewan, yang beberapa di antaranya terancam punah, telah mengalami kerusakan permanen. Oleh karena itu, beberapa perusahaan sengaja menghindari penggunaan minyak sawit dalam produksi produknya. Namun, karena minyak bunga matahari kini juga menghadapi risiko kelangkaan akibat perang di Ukraina, banyak dari perusahaan-perusahaan tersebut menghadapi dilema.

Wanita menemukan ular sepanjang tiga meter di toilet (avatar)

Piton di dalam mangkuk: Seorang wanita menemukan ular piton sepanjang tiga meter di toilet

00:43 menit

Tonton videonya: Masuk toilet berakhir dengan kejutan besar bagi seorang wanita di Indonesia. Ada seekor ular besar sedang beristirahat di bawah tutup toiletnya. Kru darurat membutuhkan waktu lebih dari dua jam untuk mengeluarkan reptil tersebut.

ciri
Agensi Pers Prancis
Departemen Perlindungan Data

READ  Meskipun ada Corona dan Ukraina: keseimbangan legislatifnya positif