Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Film “Before You Eat” Dirilis Global, Greenpeace Indonesia: Babak Baru Perjuangan Keadilan di Industri Perikanan – Greenpeace Indonesia

Film “Before You Eat” Dirilis Global, Greenpeace Indonesia: Babak Baru Perjuangan Keadilan di Industri Perikanan – Greenpeace Indonesia

Jakarta, 3 Mei 2024 – Istirahat pada Hari Buruh Internasional 1 Mei dan Hari Tuna Sedunia tanggal 2 Pada periode ini, Pink Moment diciptakan di Greenpeace Indonesia untuk menerbitkan film dokumenter “Before You Eat” yang diproduksi oleh Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI).

Film dokumenter “Before You Eat” karya sutradara telah diluncurkan secara global melalui Halaman arahan-Nia, www.beforeyoueat.id. Setelah mendapatkan uang tunai £5.000 di Rangkayan Nubar untuk memikat Indonesia pada September 2022 dengan ‘Before You Eat’ (BYE) Versi Asli Potongan sutradara Hal itu dikemukakan untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya di dunia Siluroh.

Perbedaan utama movie BYE versi awal dan versi Potongan sutradara Ini adalah waktu yang dibutuhkan 97 menit dari 47 menit. Namun, film ini adalah sebuah petualangan besar, berhasil membuat tenda umum untuk tur HAM dan aktivitas besar untuk industri kecil di seluruh dunia. BYE Director’s Cut menyoroti pentingnya mencari uang yang bisa diterbitkan jauh-jauh hari atau ABK migran Indonesia.

Film ini diproduksi oleh SBMI dan merupakan promosi distribusi publik Greenpeace Indonesia. Pada saat organisasi ini didirikan, organisasi terkait di bidang periklanan didirikan, Greenpeace Indonesia ikut serta dalam pembentukan ABK dan mendukung industri tersebut. Sibap, Praktik Plangaran HAM Terhadap Praktek ABK mencegah infiltrasi Cabal Cabal ke tempat lain dimana praktek kepemilikan bisa ilegal, tidak bisa diubah dan tidak bisa dikembangkan (Penangkapan ikan secara ilegal, tidak dilaporkan dan tidak diatur) Yang Mirosak Lingkongan.

Diproduksi pada bulan Oktober 2023, Cut Ramping karya Sutradara BYE, sebuah film yang kemudian diproduksi untuk menarik perhatian para senior di Indonesia, Taiwan dan Amerika, merupakan karya kreatif yang dikembangkan bekerja sama dengan SBMI, Greenpeace Indonesia, Greenpeace Taiwan dan Greenpeace USA.

READ  Film Horor Lambo Kuning (Religi) Indonesia Muncul dari Arah Kiblat

Ketua Umum SBMI, Haryanto Suwarno:

“Di sini ada yang tersendiri atau dikembangkan melalui praktik pembelian produk dan berwisata Hak Asasi Manusia yang berkontribusi terhadap berkembangnya ABK Migran, sebuah film yang menangkap realitas industri balyk secara global. Harapan SBMI terus membuat BYE Director’s Cut hingga dipotong lagi Disiarkan secara daring, Karina Eni Mangadi Sepawa kesempatan longka di mana para ABK migran mendapat wadah agar pengalaman dan cerita bisa didengar oleh khalayak di seloruh seluruh dunia. “Jika banyak orang yang ingin menjadi orang baru, mereka akan berusaha mendapatkan uang lebih untuk berlatih dan menghilangkan secara ilegal.”

Sutradara Kazan Kurdi:

“Saya terinspirasi membuat film ini karena ‘terganggu’ oleh sebuah ironi dari kisah para awak kapal ikan migran yang bekerja di lantang. Kalian berdua ingin menikmati ‘tempat anggota’ mengonsumsi makanan laut di dunia, dan kalian berdua ingin memiliki anggota In tempat yang dia inginkan.

Perusahaan Pembinan Global Beyond Seafood, Greenpeace Asia Tenggara, Arivsia Nasution:

“Ini mewakili pintu baru bagi strategi kampanye dan kolaborasi dengan SBMI untuk memecahkan masalah, transparansi dan keterbukaan dalam industri tata ruang di tingkat global. Berkat kemitraannya dengan SBMI, Greenpeace Asia Tenggara khususnya Indonesia memberikan dukungan kepada ABK migran, sementara SBMI juga mendukung dukungannya di Labangan. Sungguh sebuah inspirasi besar untuk bermigrasi guna menuntaskan beberapa komitmen SBMI yang menjadi pedoman kita untuk mewujudkan film dalam film ini yang menarik perhatian banyak orang di dunia. Film ini merupakan inspirasi besar bagi sebanyak mungkin orang dan melakukan bisnis mereka secara ilegal di seluruh dunia.[ ]