Dipersembahkan oleh DMR / Film oleh Razak Kasali
Kementerian Pariwisata, Seni dan Kebudayaan (MOTAC) mengatakan bahwa kesepakatan pemerintah dengan Indonesia untuk mengizinkan Gelembung Perjalanan Bersama Jalur Hijau adalah kabar baik.
Menteri Kemendagri Datuk Seri Nancy Sukri mengatakan inisiatif itu adalah salah satu program pariwisata dan pemulihan budaya kementerian yang dirancang sejak Juli tahun lalu sebagai langkah untuk menghidupkan kembali atau “merevitalisasi” sektor pariwisata dan budaya negara itu.
“Saya mengucapkan terima kasih dan ucapan selamat kepada Perdana Menteri Dan Sri Muhaidin Mohd Yassin atas keberhasilannya mencapai kesepakatan dengan Republik Indonesia untuk mengizinkan RGL,” katanya dalam sebuah pernyataan kemarin.
“Alhamdulillah ini kabar baik sesuai harapan kementerian,” imbuhnya.
Negara tetangga Brunei, Singapura dan Thailand atau ASEAN dan negara-negara Asia Pasifik Jepang, Korea Selatan, Australia dan Selandia Baru telah diidentifikasi dengan aman oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Namun, implementasinya tunduk pada diskusi bilateral dan aspek kesehatan, imigrasi, pemantauan data, dan pemantauan berkelanjutan oleh lembaga terkait di kedua negara, ”kata Nancy.
Secara internasional, sebagai Ketua Komisi Asia Timur dan Kawasan Pasifik di UNWTO Global Tourism Crisis Group, Malaysia juga menyuarakan dukungan untuk transparansi dan standarisasi SOP lintas batas oleh negara-negara aman. Dari masing-masing negara.
Pekan lalu diberitakan bahwa pemerintah Singapura telah menangguhkan RGL dengan Malaysia, Singapura dan Jerman selama tiga bulan.
“Ahli web. Pemikir Wannabe. Pembaca. Penginjil perjalanan lepas. Penggemar budaya pop. Sarjana musik bersertifikat.”
More Stories
Kemiskinan telah diberantas melalui pariwisata
Beberapa minggu sebelum pembukaan: Indonesia berganti kepala ibu kota baru
Pemerintah di bawah tekanan: Protes massal di Indonesia menentang perubahan undang-undang pemilu