Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Hujan deras membunuh lebih dari seratus orang

Seperti negara lain, Indonesia pernah dilanda bencana alam. Ada tanah longsor dan banjir yang mematikan di banyak pulau saat Paskah. Laut pun memberi tahu para korban.

Dengan banyaknya bencana alam dan bangkai kapal, Paskah jatuh pada akhir pekan Indonesia Lebih dari 100 orang tewas. Pihak berwenang pada Senin khawatir jumlah korban tewas bisa meningkat.

Pulau kecil tetangga Lombardy dan Adonara, sebelah timur pulau Flores, yang populer selama liburan, sangat terpukul. Banjir bandang, longsor dan longsor meninggalkan jalur kehancuran. Seluruh desa terputus. Puing-puing, atap besi bergelombang, dan batang kayu robek membentang dari air yang berwarna cokelat. “Indonesia kembali berduka,” tulis Andara News.

Banyak orang hilang

Sedikitnya 20 orang tewas dalam tanah longsor dari gunung berapi Levodolo di Lombada. Thomas Ola, juru bicara provinsi timur Nusa Tenggara, mengatakan kepada surat kabar Jerman bahwa lebih dari 60 orang hilang ketika lahar (aliran lumpur dan puing-puing) menyapu lembah pada hari Minggu, menyerang desa dan rumah.

Karena hujan sebelumnya. Tentara dan polisi bertugas untuk menyelamatkan orang-orang. Banyak warga berdiri setinggi lutut di dalam air, menunggu bantuan. “14 desa masih terputus sama sekali dan jalan tidak dapat diakses,” kata Ola.

Sembilan tahun kemudian gunung tersebut kembali meletus

Korban tewas kemungkinan akan meningkat karena lebih banyak informasi dikumpulkan dari desa-desa. Gunung berapi setinggi 1.400 meter itu meletus pertama kali sejak Desember 2012. Sejak itu, Levodolo telah menembakkan kembali awan abu-abu panas ke langit.

Di pulau terdekat Adonara, hujan lebat pada hari Minggu menyebabkan banjir dan banjir besar. Korban tewas meningkat menjadi 73 pada hari Senin, menurut Metro TV. Bangunan hancur dan jembatan runtuh.

READ  Carol Singers dari St. Maximilian: Little Kings on a Children's Journey in Indonesia

Pulau ini tidak dapat diakses karena ombak yang kuat

Operasi penyelamatan terus berlanjut dan para korban belum diselamatkan. Menurut surat kabar “Combas”, sebagian besar korban tewas tercatat di desa Nellamadike, di mana puluhan rumah terkubur di bawah tanah yang lebat setelah longsor.

Namun, Rathidya Jati, juru bicara Organisasi Penanggulangan Bencana, menegaskan bahwa desa tidak memiliki pilihan transportasi. Pulau ini hanya dapat dicapai melalui laut, dan koneksi terhambat oleh gelombang yang kuat. “Kami sekarang mencoba mencapai pulau itu dengan cara lain selain menyeberangi lautan.”

Cuaca ekstrim akan terus berlanjut

Hujan deras melanda pulau Alor, tepat di sebelah timur Republik Timor Leste. Setidaknya sebelas orang tewas di sini. Semuanya belum jelas: ahli meteorologi memperkirakan cuaca buruk untuk beberapa hari mendatang dengan hujan lebat, badai, dan air pasang tinggi di beberapa bagian Indonesia.

Di Asia Tenggara, negara kepulauan terbesar di dunia, bencana alam berulang selama musim hujan antara bulan Oktober dan April. Negara dengan 130 gunung berapi aktif ini dikenal sebagai Cincin Api Pasifik, wilayah paling aktif secara geografis di Bumi.

Gelombang laut yang deras juga menghambat upaya penyelamatan ketika sebuah kapal penangkap ikan bertabrakan dengan kapal kargo di lepas pantai pulau utama Indonesia, Jawa. Kapal itu tenggelam pada hari Sabtu. Sedikitnya dua orang tewas dan 15 lainnya hilang dalam kecelakaan itu. Area pencarian diperluas menjadi 33 mil laut (sekitar 61 kilometer) pada hari Senin, kata Dayton Ridwansa, kepala Komisi Pencarian dan Penyelamatan di Bandung.