Kementerian Pariwisata Indonesia berharap dapat menggandakan jumlah wisatawan India menjadi 1,2 juta pada tahun 2024 dengan penerbangan tambahan dan usulan sistem masuk bebas visa.
Tahun lalu, Indonesia menerima 11,7 juta wisatawan dari seluruh dunia, meningkat 98 persen dibandingkan tahun 2022. Jumlah ini termasuk 6.10.000 warga negara India. Jumlah kedatangan orang India pada tahun 2023 sedikit lebih rendah dibandingkan jumlah sebelum Covid.
Sebelum pandemi, Indonesia menawarkan akses bebas visa kepada wisatawan dari 169 negara. Pemerintah sekarang berencana untuk memperkenalkan kembali masuknya bebas visa bagi warga negara dari dua puluh negara, termasuk India. “Kami berharap hal ini segera terwujud,” kata Ni Madi Ayu Martini, Wakil Menteri Pemasaran Indonesia (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif).
-
Jadi bacalah:Daftar keinginan industri perjalanan: Masuk bebas visa, peningkatan promosi destinasi di India
Konektivitas penerbangan kedua negara juga semakin meningkat. Tahun lalu, IndiGo dan Vistara memulai penerbangan antara Mumbai, Jakarta dan Delhi-Bali.
IndiGo pada hari Selasa mengumumkan penerbangan harian antara Bengaluru dan Bali mulai 29 Maret. Air India juga merencanakan layanan antara Delhi dan Jakarta tetapi belum menyelesaikan rinciannya.
Selain mempromosikan resor mewah di Bali kepada grup pernikahan dan wisatawan mewah, Kementerian Pariwisata juga mempromosikan destinasi lain yang kurang dikenal di negara ini.
-
Jadi bacalah: Wisatawan India berduyun-duyun ke destinasi bebas visa: Malaysia, Thailand, dan Sri Lanka mengalami peningkatan permintaan perjalanan sebesar 100%.
“Warga India adalah kelompok wisatawan asing terbesar kedua di Bali setelah Australia. Secara nasional, India adalah sumber pasar impor terbesar keenam. Indonesia terdiri dari 17.000 pulau dan kami ingin orang India bepergian ke luar Bali dan menjelajahi destinasi lainnya,” kata Martini. .Di dalam negeri juga.”Di sela-sela acara OTM di Mumbai.
Mulai bulan Februari, Indonesia telah mulai mengenakan pajak pada wisatawan asing yang mengunjungi Bali (sekitar INR 800 per orang). Biaya dikumpulkan untuk mendukung perlindungan lingkungan dan budaya lokal di Bali.
“Saat ini, tidak ada dampak terhadap kunjungan wisatawan ke Bali akibat pajak tersebut,” kata R Wisnu Sindotrisno, Direktur Promosi Pariwisata Asia Pasifik.
Ini adalah artikel gratis terakhir Anda.
More Stories
Pasar Saham Menjanjikan: Indonesia yang Diinginkan
Lalu Lintas Udara – Kemungkinan 62 orang tewas setelah kecelakaan pesawat di Indonesia – Ekonomi
Indonesia mengurangi ekspor minyak sawit dan meningkatkan tekanan harga