Indonesia telah memulai proyek percontohan untuk mengubah sepeda motor dengan mesin pembakaran internal menjadi motor listrik. Sepuluh sepeda motor telah dikonversi sejauh ini, dan 90 lainnya akan menyusul pada November.
Dengan proyek percontohan, pemerintah ingin mengembangkan pasar untuk transfer tersebut. “Untuk mencapai skala ekonomi, kita harus menciptakan pasar,” kata Menteri ESDM Arivin Serif saat mempresentasikan proyek tersebut. Menteri mengatakan teknologi konversi perlu dikembangkan lebih lanjut di tingkat perusahaan kecil dan menengah.
Indonesia merupakan salah satu pasar mobil roda dua terbesar di dunia. Menurut Asosiasi Otomotif Indonesia, ada sekitar 15 juta mobil di jalan pada 2019 – dan 112 juta sepeda motor. Kebanyakan dari mereka didukung oleh mesin pembakaran.
Dikabarkan pada acara yang sama, perwakilan Kementerian Perhubungan menyatakan bahwa direncanakan program konversi bus bakar menjadi motor listrik. Detailnya belum diketahui.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan tujuan memiliki total 13 juta sepeda motor listrik (termasuk sepeda konversi) dan 2,2 juta kendaraan listrik di jalan pada tahun 2030, menurut laporan Reuters. Penjualan kendaraan dengan mesin pembakaran internal akan dilarang pada tahun 2050. Negara ini adalah ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan salah satu penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia.
Indonesia tidak hanya ingin mengkonversi kendaraan di dalam negeri, tetapi juga ingin membangun industri untuk segala sesuatu yang berhubungan dengan mobilitas listrik – ada beberapa proyek yang sedang berjalan untuk pabrik baterai, misalnya dari Hyundai, LGES atau dari CATL. Indonesia adalah salah satu produsen nikel yang paling penting (ada sekitar seperempat dari cadangan dunia di sana) dan ingin membangun industri pengolahan – dengan baterai dan mobil listrik. Untuk itu, pemerintah membentuk joint venture Indonesia Battery Holding dengan beberapa BUMN.
@reuters.comDan paultan.org
More Stories
Wanita kaya merangsang pariwisata kesehatan
Hari pertama Piala Dunia di Singapura dibatalkan karena buruknya udara
Asap mematikan menyelimuti Indonesia – DW – 28 Oktober 2015